Konsultan properti Colliers ungkap tren musiman pasar hotel Jakarta pada awal 2025. Sejumlah insight harus diketahui oleh para pengelola.
Sebagai pusat bisnis, ekonomi, dan keuangan utama di Indonesia, tentunya Jakarta didominasi oleh sederetan hotel bisnis.
Hotel-hotel ini memiliki fasilitas seperti ruang kerja, berbagai ruang meeting, aula konvensi, lounge, internet dengan kecepatan tinggi, dan fasilitas lainnya.
Semua hal tersebut memang dapat mendukung kegiatan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) yang biasa dilakukan di hotel.
Fasilitas-fasilitas ini secara umum dapat ditemukan pada hotel berbintang 4 dan bintang 5 yang tersebar di sejumlah kawasan di Jakarta.
Inilah yang terus menarik minat investor properti. Kinerja hotel di Jakarta pada awal kuartal keempat 2024 dinilai cukup kuat.
Pemerintah sempat mengumumkan adanya pengurangan anggaran sekitar 50% untuk ASN (Aparatur Sipil Negara) pada bulan November 2024.
Awalnya, hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengelola hotel, tetapi dampaknya terhadap hotel-hotel di Jakarta tidak terlalu signifikan.
Ketahanan ini dapat dikaitkan dengan aktivitas bisnis korporat yang berkelanjutan dan beberapa acara offline yang terus menarik tamu.
“Dari kuartal ketiga hingga pertengahan Desember, aktivitas pemerintah dan korporat biasanya mencapai puncaknya sebelum liburan Natal dan Tahun Baru,” ujar Head of Research Colliers Indonesia Ferry Salanto seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima oleh Investasiproperti.id.
“Selama bulan Oktober dan November, hotel mengalami tingkat hunian tinggi karena banyaknya acara MICE,” lanjutnya.
Perusahaan Konsultan Properti Colliers Ungkap Tren Musiman Pasar Hotel Jakarta Pada Awal 2025
Pada paruh kedua bulan Desember 2024, aktivitas bisnis dari sektor pemerintah maupun korporat terlihat mengalami penurunan.
Hal tersebut dikarenakan banyak orang yang lebih memilih untuk berlibur di luar Jakarta. Kebetulan, libur ini memang berbarengan libur sekolah serta Natal dan Tahun Baru 2025.
Colliers Indonesia mengungkapkan tren ini menyebabkan adanya penurunan tingkat hunian hotel yang cukup signifikan pada akhir Desember 2024.
Menghadapi tahun 2025, pengelola hotel diharapkan harus lebih bersiap untuk kemungkinan penurunan performa kinerja.
Ini menjadi sebuah pola umum yang menunjukkan bahwa kinerja hotel cenderung menurun pada kuartal pertama 2025 dikarenakan aktivitas bisnis yang melambat.
Performa kinerja pada tahun 2025 diperkirakan akan lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya karena Ramadan yang akan jatuh pada bulan Maret.
Meskipun demikian, beberapa kegiatan konser yang dijadwalkan di Jakarta sebelum bulan puasa diharapkan dapat memberikan dorongan kinerja, walaupun hanya untuk di area tertentu.
Sebelumnya, ada konten yang membahas mengenai ulasan Colliers Indonesia mengenai pasar hotel di Bali, salah satu destinasi wisata di Indonesia.
Situs Investasiproperti.id selalu menyediakan konten yang menarik mengenai pembahasan mengenai pasar dan industri hotel di Indonesia oleh konsultan properti.