Developer NPG Indonesia jelaskan properti selaras alam di Bali. Sektor pariwisata dan properti harus sesuai dengan lingkungan.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, pada April 2024, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) pada hotel berbintang tercatat sebesar 52,71%.
Persentase tersebut mengalami kenaikan sebesar 13,38% dari periode yang sama tahun 2023 yang hanya mencapai 44,31%.
Hal ini terjadi lantaran adanya perubahan minat para wisatawan ke area baru seperti Seseh, Kedungu, Cemagi, dan Tabanan. Wilayah tersebut berada di Badung dan Tabanan.
Perubahan tersebut menjadi salah satu pertanda terbukanya peluang baru di sektor properti untuk berkembang.
“Pertanyaan penting yang kerap muncul adalah bagaimana kita menyikapi masifnya perkembangan industri properti di Bali, sembari tetap menjaga kelestarian alam dan budaya Bali itu sendiri?” kata General Manager NPG Indonesia Evgeny Obolentsev seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima oleh Investasiproperti.id.
NPG Indonesia merupakan perusahaan pengembang yang sedang membangun proyek hunian Ecoverse di kawasan Nyanyi. Tabanan, Bali.
Jawaban dari pertanyaan tersebut bukanlah menolak pariwisata sepenuhnya, karena pariwisata telah menjadi bagian tak terpisahkan dari Bali.
“Yang diperlukan adalah keseimbangan. Bagaimana cara menjaga agar Bali tetap menjadi surga tropis bagi wisatawan, tanpa mengorbankan alam dan budaya yang sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu,” kata Obolentsev.
Perusahaan Pengembang NPG Indonesia Jelaskan Properti Selaras Alam di Bali
Untuk itu, peran pemerintah sangatlah penting, khususnya dalam enforcement regulasi kepemilikan dan peruntukan atas tanah ataupun sawah.
“Dengan demikian, zonasi menjadi sangat krusial agar tidak terjadi tumpang tindih peruntukan lahan yang akhirnya bisa merugikan semua pihak yang terlibat,” katanya lagi,
Lebih lanjut, Obolentsev juga menyoroti rencana percepatan pembangunan infrastruktur di Bali oleh pemerintah pusat dan daerah.
Menurutnya, hal ini juga sangat berperan penting untuk mengimbangi lonjakan kunjungan wisatawan dalam beberapa tahun terakhir.
Mega proyek moda transportasi massal, baik berupa MRT (Mass Rapid Transit) maupun LRT (Light Rapid Transit) yang rencananya dibangun di Bali.
Kehadiran transportasi massal dapat menjadi salah satu upaya pemerintah dalam mengurangi kemacetan yang telah menjadi pemandangan sehari-hari masyarakat Bali.
Selain itu, adanya transportasi umum ini juga diharapkan bisa menekan emisi gas kendaraan bermotor di Pulau Dewata.
“Dan yang tidak kalah penting adalah bagaimana kita sebagai pengembang bisa membangun properti secara harmonis dengan alam sekitar dan budaya Bali itu sendiri,” ujar Obolentsev
“Pasalnya, alam dan budaya merupakan bagian dari konsep pembangunan hunian itu sendiri,” lanjutnya.
Situs Investasiproperti.id selalu menyediakan konten yang menarik mengenai proyeksi yang dijelaskan oleh developer.