Konsultan properti Cushman & Wakefield mengungkapkan sejumlah fakta menarik mengenai pasar rumah tapak pada 2024
Laporan MarketBeat Cushman & Wakefield baru diluncurkan dengan memberikan analisa aktivitas ekonomi dan real estat komersial setiap kuartal.
Hasil laporan tersebut juga mencakup tren pasokan, permintaan, dan harga di tingkat pasar dan subpasar di Indonesia.
Situs Investasiproperti.id akan mengungkapkan lebih lengkap dengan melansir dari keterangan tertulis yang diterima dari Cushman & Wakefield.
Pada paruh pertama tahun 2024, pasokan produk baru yang diluncurkan lebih sedikit dibandingkan dengan pasokan pada paruh kedua tahun 2023.
Ada total pasokan 2.979 unit dipasarkan di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) dan Karawang (Jawa Barat).
Pasokan di Tangerang, Banten terus mendominasi pasar, mencakup 59% dari penawaran baru, diikuti oleh Bekasi, Jawa Barat sebesar 22%.
Unit segmen atas terus mewakili sebagian besar pasokan baru pada semester ini, sebesar 38,3% dari total, sedangkan unit segmen menengah mengikuti dengan pangsa 24,3%.
Dominannya pasokan baru segmen atas mencerminkan optimisme pasar yang besar pada segmen ini yang sudah terlihat sejak semester sebelumnya.
Pada Juni 2024, rata-rata harga tanah di wilayah Jabodetabek mencapai sekitar Rp12.540.852/m2, menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun sebesar 0,9%.
Perlu menjadi catatan pula, kemajuan dalam berbagai infrastruktur transportasi telah berkontribusi pada kenaikan harga tanah di sepanjang koridor sekitarnya.
Konsultan Properti Cushman & Wakefield Terangkan Pasar Rumah Tapak pada 2024, PPN DTP Memberikan Kontribusi
Berakhirnya insentif pembebasan PPN DTP (Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah) penuh pemerintah atas pembelian rumah baru di bawah Rp5 miliar pada Juni 2024, juga berkontribusi terhadap rendahnya pasokan baru selama semester ulasan.
Mulai Juli hingga Desember 2024, insentif akan dikurangi menjadi diskon PPN DTP 50%. Sementara, sebelumnya insentif yang diberikan mencapai 100%.
Agar lolos dalam program insentif pajak ini, pengembang fokus pada penjualan unit siap pakai atau unit peluncurannya yang dapat diserahterimakan sebelum Juni 2024.
Pada bulan April 2024, Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25% yang diperkirakan akan mempengaruhi dan mendorong peningkatan rata-rata suku bunga pinjaman Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang disediakan oleh bank.
Untuk mengatasi hal ini, bank dan pengembang dapat memperkenalkan pilihan cara pembayaran yang kompetitif, seperti program cicilan uang muka atau KPR ekspres.
Hingga paruh pertama tahun 2024, KPR tetap menjadi metode pembayaran yang paling disukai, mencakup 74% transaksi, diikuti dengan cicilan tunai di 17%, dan pembayaran tunai sebesar 9%
Sepanjang paruh pertama tahun 2024, tingkat permintaan pasar terhadap properti perumahan tapak terus meningkat dengan segmen menengah memimpin permintaan mewakili sekitar 29,5% dari total permintaan.
Selain itu, permintaan juga diikuti oleh segmen atas dan menengah atas segmen yang masing-masing menyumbang 25,8% dan 25,5% dari total unit yang terjual.
Khususnya, sebagian besar dari permintaan ini (79% pembeli) berasal dari end-user, yang merupakan kombinasi dari pemilik rumah pertama kali dan keluarga mapan yang mencari rumah lebih besar rumah untuk memenuhi kebutuhan mereka yang terus meningkat.
Situs Investasiproperti.id selalu menyediakan konten yang menarik mengenai pembahasan rumah tapak oleh konsultan properti.