Colliers Indonesia menyatakan harga sewa serviced apartment di Jakarta mengalami kenaikan selama beberapa tahun mendatang.
Sepanjang triwulan kedua 2023, tambahan pasokan hunian vertikal dengan dibukanya Citadines Gatot Subroto yang memiliki 121 unit apartemen.
Data lainnya yang terungkap adalah penurunan okupansi atau tingkat hunian dari 58,50% menjadi 57% lantaran disebabkan oleh festive season.
Situs Investasi Properti mengolah, merangkum, dan mengutip data yang didapatkan dari Colliers Indonesia.
Hingga 2025 mendatang, konsultan properti ini memprediksikan ada tambahan pasokan lima serviced apartment di Jakarta.
Setidaknya, ada tiga proyek yang selesai pada semester 2 2023, sementara sisanya dirampungkan pada 2024 dan 2025.
Dari lima proyek yang masih dibangun, tiga di antaranya berada di CBD (central business district) atau kawasan niaga terpadu Thamrin, Kuningan, dan Gatot Subroto.
Meski ada tambahan pasokan dan penurunan tingkat hunian, tetapi Colliers Indonesia malah memprediksi kenaikan tarif sewa.
Harga Sewa Serviced Apartment di Jakarta Naik Terutama di Kawasan CBD
Colliers Indonesia memperkirakan kalau tarif sewa serviced apartment di Jakarta terutama di kawasan CBD masih akan naik dalam 1-3 tahun mendatang.
Data memperlihatkan kalau harga sewa apartemen servis di Jakarta Selatan dan lokasi lainnya menunjukkan kenaikan setelah sempat turun.
Tarif sewa pada 2018 di kawasan non-CBD ini masih di angka Rp373.011 per meter persegi, lantas menurun ke Rp369.433 pada 2019, dan kembali turun ke Rp350.402 pada 2020.
Setelah sempat nyungsep selama dua tahun beruntun, tarif sewa apartemen mewah ini kembali naik justru pada masa pandemi.
Tarif sewa pada 2021 malah naik lumayan tinggi ke harga Rp364.025, kemudian naik lagi menjadi Rp368.826 pada 2022.
Pada semester 1 2023, tarif sewa apartemen dengan layanan mewah ini sudah ke angka Rp372.306. Jumlahnya tidak jauh berbeda dengan tarif pada 2018.
Hal yang sama juga terjadi pada tarif sewa apartemen mewah di kawasan CBD. Nilai tarifnya memang lebih tinggi.
Pada 2018 lalu, tarif sewa hunian vertikal mewah ini sudah mencapai Rp448.685 per meter persegi.
Lantas nilainya naik ke Rp458.024 pada 2019. Setelah sempat naik, tarif malah turun drastis ke harga Rp434.997 pada 2020.
Saat pandemi masih melanda pada 2021, tarif sewa terjun bebas ke angka Rp398.731. Penurunan yang cukup besar.
Namun, tarif kembali naik pada 2022 sebesar Rp402.324 dan terus menguat menjadi Rp445.996 pada triwulan kedua 2023.
Situs Investasi Properti selalu menyajikan konten terkini mengenai dunia properti mulai dari apartemen mewah, kawasan industri, pergudangan modern, hingga logistik.