Pertumbuhan Gravel jadi daya tarik investor, apalagi sektor konstruksi di Indonesia memang terus berkembang dengan pesat.
Korporasi teknologi konstruksi di tanah air ini sukses mendapatkan suntikan dana sebesar USD 14 juta (Rp216 miliar) dari sejumlah investor ternama.
Sejak berdiri, startup tersebut mulai tumbuh secara signifikan sebesar 45 kali dalam kurun waktu 2020 hingga 2022.
Gravel mempunyai portofolio lebih dari 6.000 proyek di 20 provinsi di Indonesia dari proyek skala kecil hingga level yang sangat besar.
Hal ini menandai kinerja solid dan ekspansi berkelanjutan Gravel yang menawarkan peluang investasi yang sangat menarik.
Apalagi pasar Indonesia yang luas, pertumbuhan industri konstruksi yang stabil, dan pertumbuhan Gravel yang konsisten meningkat telah menjadi daya tarik utama bagi investor.
“Di Gravel, kami melihat masa depan digital Indonesia dalam sektor konstruksi,” kata Principal SMDV Edward Judokusumo seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima oleh Investasiproperti.id.
“Di tengah gencarnya Indonesia mengejar pemerataan pembangunan di penjuru nusantara, teknologi Gravel muncul sebagai pendorong yang dapat mendukung pertumbuhan pembangunan nasional,” lanjutnya.
“Gravel juga akan menjadi kolaborator kunci dalam mendukung pertumbuhan ekosistem Sinarmas sendiri, karena Gravel menerapkan praktik konstruksi modern dan berkelanjutan yang dapat merespon bisnis Sinarmas yang terus tumbuh,” katanya lagi.
“Kolaborasi ini tidak hanya sejalan dengan nilai-nilai Sinarmas, tetapi juga sebagai katalisator untuk kemajuan di Sinarmas di berbagai sektor,” pungkasnya.
SMDV merupakan salah satu unit bisnis modal ventura dari Sinar Mas Group yang membiayai perusahaan rintisan atau startup.
Pertumbuhan Gravel Jadi Daya Tarik Investor untuk Menanamkan Modal
Hal senada juga diungkapkan oleh perwakilan NEA (New Enterprise Associates) yang menjadi salah satu investor utama Gravel.
NEA dikenal sebagai firma penanaman modal ventura global. Perusahaan ini sudah berdiri sejak lebih dari 40 tahun silam.
“Kami melihat talent dan potensi yang kuat di Asia Tenggara, dan memang sudah cukup lama kami memantau untuk mencari peluang investasi yang relevan,” ujar Chairman dan Head of Asia NEA Partner Carmen Chang.
“Gravel adalah investasi pertama kami di Asia Tenggara dan kami senang dengan potensinya dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan industri konstruksi Indonesia,” lanjutnya.
“Kami yakin kekuatan tim Gravel akan membawa dampak bagi Indonesia dan industri konstruksi global. Kami harap dukungan kami dapat mendorong pertumbuhan dan perluasan bisnis Gravel ke depan,” katanya lagi
Situs Investasiproperti.id selalu menghadirkan konten yang menarik mengenai perusahaan rintisan di bidang teknologi konstruksi bangunan.