Startup Gravel terangkan konsep rumah antibanjir yang dapat menjadi solusi hunian yang berlokasi di kawasan rawan bencana.
Banjir adalah bencana yang dapat terjadi di mana saja dan bisa datang tiba-tiba, tanpa peduli lokasi rumah kamu berada di kawasan strategis sekali pun.
Lokasi dekat area perkantoran, mal, atau fasilitas penting lainnya bukan menjadi jaminan hunian bebas banjir.
Per tahun 2023, di Jakarta terdapat 69 titik banjir. Di bagian pesisir Jakarta saja, kerugian ekonominya diperkirakan mencapai Rp2,1 triliun per tahun.
Namun demikian, risiko dan dampak ini bisa kamu kurangi dengan mempersiapkan bangunan rumah yang siap menghadapi banjir.
Bagi kamu yang berencana membangun rumah di kawasan rawan banjir, penting untuk mengadopsi strategi preventif dalam konstruksi rumah untuk meminimalkan risiko dan dampak banjir.
Antisipasi terbaiknya adalah mempersiapkan hunian yang tangguh menghadapi bencana tersebut.
Dengan demikian, risiko banjir yang menimbulkan kerugian material yang signifikan dan mengganggu aktivitas dapat diantisipasi jauh sebelumnya.
“Langkah pertama yang krusial adalah mencari tahu riwayat banjir dan pola curah hujan di wilayah Anda,” ujar Co-CEO dan Co-Founder Gravel Georgi Ferdwindra Putra seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima oleh Investasiproperti.id.
“Ini akan membantu Anda memahami seberapa besar risiko banjir yang mungkin terjadi dan langkah apa saja yang perlu diambil untuk melindungi rumah Anda,” lanjutnya.
Dengan memahami kondisi lingkungan saat hujan, kamu dapat mengambil langkah-langkah preventif berikutnya yaitu merancang pembangunan rumah yang dapat membantu melindungi rumah dari berbagai dampak banjir.
Gravel Terangkan Konsep Rumah Antibanjir dengan 5 Hal Penting untuk Merancangnya
1. Tinggikan Pondasi
Lantai rumah yang lebih tinggi dari permukaan tanah sekitar 40-50 cm dapat mencegah air masuk saat banjir.
2. Sistem Drainase Satu Arah
Pasang sistem drainase yang efektif dengan katup satu arah agar air tidak kembali masuk ke rumah.
Pastikan juga saluran pembuangan, septic tank, dan instalasi listrik berada di area yang aman dari banjir.
3. Buat Resapan Air
Area resapan air di sekitar rumah berfungsi sebagai penampungan alami yang membantu mengurangi risiko banjir.
4. Pilih Material Tahan Air
Gunakan material bangunan seperti beton atau bata tahan air untuk mengurangi kerusakan akibat banjir. Desain atap yang mampu mengalirkan air dengan cepat juga penting.
5. Gunakan Teknologi Modern
Pertimbangkan penggunaan pintu anti banjir, sistem pompa air, dan material tahan korosi untuk perlindungan ekstra terhadap ancaman banjir.
Nah, itulah sejumlah cara untuk merancang konsep rumah antibanjir, apalagi Indonesia memang rawan bencana,
Situs Investasiproperti.id selalu menghadirkan konten yang menarik mengenai tips yang diberikan oleh perusahaan teknologi konstruksi.