Developer NPG Indonesia terangkan potensi investasi properti di Bali Barat, ada sejumlah insight yang harus diketahui oleh investor.
Sekadar informasi, NPG Indonesia merupakan developer yang membangun dan mengembangkan Ecoverse Residences, proyek properti di Bali.
NPG Indonesia mengungkapkan sejumlah tren industri properti di Bali, yaitu pertama, meningkatnya permintaan properti berkelanjutan.
Kedua, transformasi digital industri properti. Ketiganya, semakin meningkatnya permintaan ruang kerja jarak jauh.
Namun, ada hal yang perlu dicermati lebih lanjut oleh para peminat investasi properti adalah adanya pergeseran minat para wisatawan ke bagian barat Bali.
Area seperti Seseh, Kedungu, Cemagi, Nyanyi, dan Pererenan menjadi salah satu tanda terbukanya peluang baru bagi sektor properti untuk terus berkembang.
By the way, sederetan kawasan di atas masuk ke dalam Kabupaten Badung dan Kabupaten Tabanan.
“Kawasan Sanur, Seminyak, dan Ubud tetap menjadi primadona,” ujar General Manager NPG Indonesia Evgeny Obolentsev seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima oleh Investasiproperti.id.
Namun, bagi generasi yang lebih muda, mereka lebih meminati lokasi-lokasi baru yang lebih hijau dan akrab dengan alam Bali.
“Kawasan Nyanyi di Kabupaten Tabanan sebagai salah satu contoh, telah menjadi hidden gem bagi para pencari kehidupan yang lebih dekat dengan alam,” kata Obolentsev.
Perusahaan Pengembang NPG Indonesia Terangkan Potensi Investasi Properti di Bali Barat
Obolentsev mengatakan, Pantai Nyanyi yang menghadap ke Laut Bali dikenal sebagai pantai dengan pasir hitam yang eksotis,
Selain itu, pantai ini memiliki ombak besar yang cocok bagi para penggemar olahraga selancar, serta memiliki panorama matahari terbenam yang indah.
Lokasi pengembangan baru ini pun menawarkan pemandangan alam yang belum terjamah dan asri, meski di sekitarnya sudah terbilang ramai.
Secara bisnis, Kabupaten Tabanan bisa dikatakan sebagai salah satu kawasan yang paling prospektif untuk investasi di Bali.
Pada tahun 2021, Kabupaten Tabanan menempati posisi kelima setelah Badung, Denpasar, Gianyar, dan Jimbaran dengan indeks permintaan properti mencapai 3,28%.
Wilayah ini juga termasuk dalam pengembangan untuk kawasan metropolitan Bali, Sarbagita (Denpasar-Badung-Gianyar-Tabanan).
“Bahkan secara posisi indeks permintaan properti, Tabanan berada di atas Nusa Dua, Seminyak dan Ubud,” kata Obolentsev.
Kawasan ini dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2011, dan kemudian diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 51 Tahun 2014.
Pengembangannya yang digagas Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sehingga menjadi tempat ideal bagi investasi properti yang menjanjikan di masa depan.
“Salah satu prinsip dasar dari investasi properti adalah memilih wilayah yang masih memiliki ruang untuk pengembangan, dibandingkan wilayah-wilayah yang sudah mendekati maturity,” ujar Obolentsev.
“Dengan demikian, peningkatan imbal hasil investasi akan lebih tinggi di masa mendatang,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Obolentsev menyoroti Nuanu Creative City sebagai landmark utama di kawasan Nyanyi, Kabupaten Tabanan.
Dengan luas 44 hektar, Nuanu merupakan pusat visioner di Bali yang mewujudkan komitmen untuk hidup harmonis.
Situs Investasiproperti.id selalu menyuguhkan konten yang menarik mengenai prediksi yang diutarakan oleh pengembang nasional.