Home / Berita

Sabtu, 31 Desember 2022 - 12:00 WIB

Kementerian PUPR dan BNPB Sosialisasi Rumah Tahan Gempa di Cianjur

Kementerian PUPR, BNPB, dan Pemkab Cianjur melakukan sosialisasi rumah tahan gempa di Cianjur setelah ada bencana di kawasan ini. 

Sejumlah pihak terkait melakukan sosialisasi pentingnya desain bangunan hunian tahan bencana di Cianjur, Jawa Barat. 

Pihak tersebut adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Pemerintah Kabupaten Cianjur.

Sosialisasi ini untuk memaparkan pentingnya mempunyai rumah yang tahan bencana terhadap masyarakat yang terdampak gempa. 

Hal ini penting agar masyarakat tidak mengalami kerugian berupa bangunan yang rusak dan meminimalisasi korban jiwa. 

Situs Investasi Properti mengutip pernyataan Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto dari rilis pers. 

“Pembangunan rumah masyarakat yang rusak pasca bencana gempa di Cianjur perlu menggunakan teknologi rumah tahan gempa,” ujar Iwan.

Baca Juga :  Bank Danamon Imbau Nasabah Wajib Jaga Data Pribadi untuk Menghindari Penyalahgunaan Data

Saat ini, Kementerian PUPR telah mempunyai teknologi RISHA atau Rumah Instan Sederhana Sehat. 

Masyarakat bisa mendirikan RISHA tersebut dalam waktu yang relatif singkat dan tentunya tahan gempa. 

Kementerian PUPR telah menjalin kerjasama dengan sejumlah vendor yaitu perusahaan swasta untuk mengembangkan teknologi tersebut.  

Saat ini, sudah ada dua vendor perusahaan yang sudah memperoleh rekomendasi sebagai rumah tahan gempa dari Kementerian PUPR.

Hunian tahan bencana tersebut adalah Domus dan Rumah Banua Tadulako (Rumbako).

sosialisasi RTG di cianjur

Sosialisasi Rumah Tahan Gempa di Cianjur 

Kementerian PUPR, BNPB, dan Pemkab Cianjur melakukan sosialisasi di GOR (Gelanggang Olahraga) Nagrak. 

Kebetulan, warga yang tinggal di Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur memang menjadi korban terdampak. 

Baca Juga :  Bank Sampoerna Bukukan Kinerja yang Baik. Korporasi Telah Salurkan Kredit Sebesar Rp11,4 Triliun

Koordinator Kebencanaan Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Arbai memberikan pernyataan. 

Ia menyatakan sosialisasi ini bertujuan agar masyarakat bisa mengetahui teknologi dan spesifikasi material bangunan hunian tahan gempa. 

Pemerintah telah menerapkan teknologi rumah tersebut dalam penanganan pasca bencana alam di Nusa Tenggara Barat, Sumatera Barat, Jawa Timur, Sulawesi, dan lainnya. 

Pembangunan satu unit hunian rumbako dengan luas 7 x 5 meter hanya memakan waktu 10 hari saja. 

Hunian ini mempunyai satu kamar tidur, ruang keluarga, dapur, dan kamar mandi, tentunya cukup untuk keluarga kecil. 

Rumah tahan gempa tentunya memang cocok untuk hunian di Indonesia yang rawan bencana alam. 

Ikuti terus update kabar properti terkini dan juga berita gaya hidup, hanya di situs Investasi Properti.

Share :

Baca Juga

Berita

Cushman & Wakefield Terangkan Pasar Ritel Jakarta pada Awal 2024. Permintaan Menurun, Harga Sewa Naik
ARCH ID 2024 dan Masa Depan Arsitektur Indonesia

Berita

ARCH ID 2024 dan Masa Depan Arsitektur Indonesia. Keharmonisan Hubungan Antara Manusia, Kota, Alam, dan Teknologi
IAI Apresiasi AkzoNobel

Berita

IAI Apresiasi AkzoNobel. Kerja Sama Kedua Pihak Diharapkan Bisa Berdampak Pada Arsitektur di Indonesia
percepatan pelaksanaan pembangunan perumahan oleh kementerian pupr

Berita

Kementerian PUPR Percepat Pembangunan Perumahan pada 2024. Evaluasi Penyelenggaraan Pada 2023
tingkat hunian hotel di jakarta

Berita

Tingkat Hunian Hotel di Jakarta Sempat Naik Tapi Jeblok Saat Lebaran. Colliers Ungkap Penyebabnya
Damai Putra Group Komitmen Hadirkan Properti Terbaik untuk Konsumen

Berita

Damai Putra Group Komitmen Hadirkan Properti Terbaik untuk Konsumen. Developer Siap Berikan Penawaran Istimewa
bus listrik di bsd city

Berita

Sinar Mas Land Menyediakan Bus Listrik di BSD City
penggunaan teknologi ai untuk real estate

Berita

JLL Pakai Teknologi AI untuk Efisiensi Bangunan. Peluang Investasi Jadi Lebih Optimal