Seperti apa sih tren pusat perbelanjaan di Jakarta belakangan ini, JLL Indonesia akan memberikan penjelasan secara singkat.
Dalam dua triwulan 2023, pasokan ruang ritel di Jakarta memang tidak ada penambahan lantaran tidak ada pembangunan mal baru.
Saat ini, area ketersediaan pusat perbelanjaan di kota ini mencapai 3,1 juta meter persegi dengan rencana tambahan 100 ribu meter persegi hingga 2026.
Rata-rata tingkat hunian atau keterisian mencapai 88%, sedangkan harga sewa pusat perbelanjaan premium mencapai Rp564.918 per meter persegi.
Persaingan pusat perbelanjaan di Jakarta dari berbagai grade memang sengit karena berebut ceruk pasar.
Para pengelola mal melakukan sejumlah cara untuk menarik perhatian pengunjung terutama keluarga dan anak muda.
Lantas seperti apa tren mal saat ini, apakah peritel food and beverage alias kuliner masih mendominasi?
“Tren di pusat perbelanjaan Jakarta tidak jauh berbeda dari triwulan sebelumnya,” ujar Head of Research JLL Indonesia, Yunus Karim seperti dilansir dari keterangan tertulis yang diterima oleh Investasi Properti.
“Aktivitas peritel pada triwulan kedua tahun ini masih didominasi oleh sektor makanan dan minuman,” lanjutnya.

Sumber Foto: Store.sirclo.com/Trenasia.com
Tren Pusat Perbelanjaan di Jakarta Memberikan Pengalaman Kepada Pengunjung
Para pengelola mal juga mulai menyuguhkan sesuatu yang berbeda kepada konsumen agar mereka seolah mendapatkan pengalaman berbelanja.
Anchor tenant seperti food and beverage menjadi penyewa yang paling aktif, sedangkan penyewa yang menawarkan hiburan juga ingin memberikan pelayanan terbaik.
Banyak penyewa utama yang mulai menerapkan konsep pengalaman baru dalam gerai mereka seperti department store.
Tidak hanya menawarkan fashion, department store juga menambahkan gerai makanan pada salah satu sudut toko.
“Selain itu, fasilitas hiburan ramah keluarga juga kembali menjamur didorong oleh preferensi konsumen yang cenderung ke arah experiential retail,” kata Yunus.
Tidak hanya itu, pengelola mal juga menyelenggarakan acara lain seperti pameran seni untuk menarik pengunjung.
“Pameran seni interaktif juga semakin populer di mal-mal Jakarta, dan semakin banyak penyewa yang mulai menerapkan konsep pengalaman interaktif di toko mereka,” lanjutnya.
Biasanya, pengelola menyelengggarakan acara tersebut di plaza atau atrium pusat perbelanjaan sehingga menarik perhatian konsumen.
Pengalaman yang diberikan memang ditujukan agar konsumen tetap menjadikan mal sebagai one stop shopping, dining, entertainment, dan lainnya.
Laman Investasi Properti selalu menghadirkan konten terkini mengenai dunia properti seperti pergudangan modern, ritel, hotel, hingga logistik.