Pembangunan hunian RITTA di Kota Prabumulih gunakan Teknologi RISHA. Hunian tidak hanya nyaman, tetapi juga aman.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat membangun sejumlah hunian untuk MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah).
Pembangunan rumah tersebut juga melibatkan mitra BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang bergerak di bidang pembiayaan sekunder perumahan, perbankan, serta perusahaan cat di Sumatera Selatan.
Kerja sama dan kolaborasi ini juga melibatkan pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Pemerintah Kota Prabumulih.
Upaya penyediaan rumah ini ditujukan untuk para tukang becak motor, pemulung dan penyandang disabilitas di Kota Prabumulih, Provinsi Sumatera Selatan.
Pemerintah memberikan hunian tapak ini secara gratis berupa Rumah Inti Tumbuh Tahan Gempa (RITTA) dan sehat.
By the way, rumah RITTA dibangun dengan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) yang dikembangkan oleh Kementerian PUPR sejak 2004 silam.
Rumah dibangun dengan ukuran 6×3 meter tipe 18 dengan luas tanah 7×10 meter dan dapat dikembangkan atau tumbuh menjadi tipe 36.
Masyarakat yang mendapatkan bantuan nantinya akan menerima aset berupa rumah yang akan diberikan secara gratis.
Sedangkan tanahnya merupakan milik pemerintah kota Prabumulih yang akan dihibahkan kepada masyarakat.
“Kami menggandeng BUMN dan perbankan dalam pembangunan RITTA. Misalnya PT. SMF sebanyak 30 unit rumah, BSI 10 unit dan BTN 60 unit melalui CSR nya dan diharapkan bisa mengurangi backlog kepemilikan perumahan masyarakat di Kota Prabumulih,” ujar Johnny Rakhman seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima oleh Investasiproperti.id.
Masyarakat Memberikan Apresiasi Pembangunan Hunian RITTA di Kota Prabumulih Gunakan Teknologi RISHA
Salah seorang penerima bantuan RITTA, M. Butar-butar (65 tahun) mengaku dirinya sangat senang karena pemerintah masih peduli dan memberikan bantuan rumah secara gratis pada para tukang becak motor.
Apalagi rumahnya juga layak dan memiliki konstruksi yang kuat dan tahan gempa serta dilengkapi jalan yang sudah dicor beton.
Menurut pria yang sehari-hari bekerja sebagai pengemudi becak motor di kawasan Kantor Pamong Praja Kota Prabumulih, selama ini dirinya hanya mengontrak di rumah petak dengan biaya sewa Rp200 ribu per bulan.
Ia tidak pernah bermimpi bisa memiliki rumah bagus karena penghasilannya sehari cuma Rp10 ribu dan kadang bahkan tidak mencukupi untuk biaya hidup dan makan sehari-hari.
“Saya senang sekali bisa dapat bantuan rumah ini dan mengucapkan terimakasih kepada Presiden Joko Widodo semoga sehat selalu karena program perumahan ini sangat bermanfaat,” ujar Butar Butar.
“Bangunannya juga bagus dan syaratnya tidak sulit karena pihak Pemerintah Kota Prabumulih mendata para tukang becak motor dan meminta KTP dan KK serta di survey dulu sebelum dapat rumah ini secara gratis,” lanjutnya..
Hal senada penerima bantuan RITTA lainnya yakni Masriyah. Menurut perempuan berusia 57 tahun itu, pemerintah memberikan bantuan rumah secara gratis karena anaknya merupakan penyandang disabilitas.
“Saya sehari-hari hanya mengandalkan penghasilan dari berdagang sayur mayur dan makanan yang hasilnya tidak tetap,” ujar Masriyah.
“Saya sangat bersyukur dan berharap program ini bisa dilanjutkan karena memang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat. Mokasih Pak Presiden Jokowi, rumahnyo bagus nian,” lanjutnya sambil terisak.
Laman Investasiproperti.id selalu menyajikan konten menarik mengenai program perumahan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.