Seluruh huntap di Palu dibangun dengan teknologi RISHA yang menyesuaikan dengan lokasi rumah yang rawan bencana.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tenggara telah menyerahkan sejumlah rumah bagi korban bencana alam gempa bumi dan tsunami pada 2018.
Kepala Balai P2P Sulawesi II Bakhtiar yang didampingi Kepala Satker Penyediaan Perumahan Sulawesi Tengah Erpika Ansela Surira menerangkan mengenai huntap.
Bangunan huntap ini merupakan rumah tahan gempa yang dibangun menggunakan sistem knock down menggunakan panel RISHA (Rumah Instan Sehat Sederhana).
Selain itu, huntap di Palu ini juga dibangun dengan desain khusus tipe hunian panggung. Tentunya berbeda dengan huntap di lokasi lain.
Sebagai informasi, pembangunan 39 unit Huntap yang pendanaannya bersumber dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara). Balai P2P Sulawesi II menyelesaikan pembangunan sesuai dengan target pada akhir Desember 2023.
Sedangkan peruntukannya adalah untuk para warga yang menjadi korban bencana gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi yang terjadi di Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Donggala pada 28 September 2018 silam.
Huntap Lere dilengkapi dengan sarana penunjang lainnya seperti jalan kompleks yang menggunakan paving block, Ruang Terbuka Hijau (RTH), lampu jalan atau penerangan jalan umum, bak sampah di tiap hunian, dan saluran air bersih.
“Kami juga telah melaksanakan serah terima kunci untuk proses penghunian bersama Pemkot Palu pada hari Sabtu tanggal 13 Januari 2024 lalu,” ujar Bakhtiar seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima oleh Investasiproperti.id.
“Pada kegiatan tersebut Walikota Palu juga hadir secara langsung melakukan serah terima kunci kepada warga penerima huntap yang dilaksanakan di lokasi huntap di Kelurahan Lere, Kota Palu,” lanjutnya.
Huntap di Palu Dibangun dengan Teknologi RISHA untuk Menyesuaikan dengan Kawasan Rawan Bencana
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto menyatakan pembangunan huntap ini merupakan wujud nyata bahwa negara benar-benar hadir untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana.
Adanya pemanfaatan teknologi rumah tahan gempa RISHA juga menjadi upaya mitigasi bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
RISHa merupakan salah satu produk unggulan dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman Indonesia.
Hunian ini telah melewati serangkaian uji coba di Laboratorium Struktur Puslitbang Perumahan dan Permukiman Indonesia.
Panel rumah instan ini terbuat dari bahan beton bertulang yang dihubungkan dengan memakai baut yang memungkinkan RISHA dapat dibongkar pasang.
Berat masing-masing panel kurang lebih 50 kg. Hal ini membuat proses pembangunan RISHA tidak memerlukan peralatan berat.
Situs Investasiproperti.id selalu menyajikan konten menarik mengenai pembangunan hunian yang dilakukan oleh Kementerian PUPR.