Saatnya mengenal manajemen energi dasar dalam industri properti yang memiliki dampak hemat energi dan mengurangi jejak karbon.
Dalam kondisi lanskap nyata real estate sekarang ini, keberlanjutan atau sustainability sebagai kunci kunci penggerak kesuksesan.
Para profesional pelaku industri real estate harus menyadari karena adanya rasa tanggung jawab terhadap lingkungan.
Mereka semakin memahami pentingnya dalam memanfaatkan manajemen energi dasar sebagai salah satu komponen kunci untuk mencapai tujuan sustainability atau keberlanjutan jangka panjang.
“Untuk mencapai tujuan utama pengurangan konsumsi energi pada gedung serta meminimalkan jejak karbon atau dampak terhadap lingkungan, diperlukan pendekatan yang lebih komprehensif, khususnya dalam manajemen energi dan secara umum dalam manajemen properti,” ujar Colliers Indonesia Head of Real Estate Management Services, Andy Harsanto seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima oleh Investasi Properti.
Sebagai ilustrasi, konsumsi energi terbesar pada area publik sebuah gedung terletak pada pendingin ruangan atau air conditioning (AC) sekitar 65% dari total penggunaan energi.
Selanjutnya, diikuti oleh peralatan yang menggunakan motor penggerak seperti lift dan tangga berjalan, yang kurang lebih memakai energi 20% hingga 30%.
Bandingkan dengan pemakaian lampu ataupun penerangan sekitar 10%, paling kecil di antara penggunaan AC dan lift.
Mengenal Manajemen Energi Dasar dalam Industri Properti dan Cara Penerapannya
Tentunya, para pelaku industri harus bisa berupaya untuk mengurangi biaya energi serta meminimalisasi jejak karbon dalam konstruksi gedung.
Hal yang sangat penting untuk mempertimbangkan asal energi dan bagaimana konsumsi energi tersebut digunakan.
Pertimbangan tersebut penting lantaran sekalipun sumber energi terbarukan telah terintegrasi ke dalam bangunan, tetapi hasilnya kurang optimal.
Hasil yang tidak maksimal tersebut dapat terjadi bila konsumsi energi gedung tidak dikelola secara efektif dan efisien.
Ada sejumlah komponen penting dalam program konsumsi dan pemanfaatan energi yang disesuaikan untuk sektor properti dalam mencapai tujuan.
Desain dan konstruksi gedung yang mengaplikasikan efisiensi energi melalui pemanfaatan desain pasif dan menggunakan pemodelan energi serta bahan dan peralatan yang memiliki efisiensi energi.
Hal yang juga tidak boleh dilupakan terkait desain dan konstruksi adalah mengoptimalkan konsumsi energi selama beroperasi.
Colliers Indonesia melanjutkan bahwa upaya memantau permintaan energi dengan menganalisa pola dan data awal sangat penting bagi gedung agar dapat mengatur penggunaan energi secara efektif.
Ada sejumlah metode yang dapat diterapkan oleh manajemen gedung untuk melaksanakan manajemen energi yang efisien.
Metode tersebut di antaranya dengan pemantauan dan pengendalian gedung serta keterlibatan dan edukasi kepada para penyewa.
Ada sejumlah manfaat yang diantisipasi dapat mencakup biaya energi yang lebih rendah dan potensi keuntungan dalam carbon trading pada masa mendatang dan green financing pada properti.
Tidak ketinggalan, hal ini sejalan dengan regulasi pemerintah terbaru terkait inisiatif Net Zero (PP PP 16 2021 dan Permen PUPR 21 2021).
Upaya ini juga dapat memberikan kontribusi untuk menciptakan masa depan yang lebih baik dan sehat bagi generasi yang akan datang.
Situs Investasi Properti selalu menghadirkan artikel menarik mengenai update bisnis dan industri properti terkini di tanah air.