Perusahaan OXO Group Indonesia ikuti tren neo luxury dalam menggaet target market wisatawan yang baru usai pandemi.
OXO Living atau OXO Group Indonesia merupakan perusahaan pengembangan dan manajemen properti butik di Bali.
Korporasi ini memiliki visi untuk menciptakan gaya hidup yang menginspirasi dan bermanfaat bagi para tamu dan investor properti.
Sejak awal berdirinya di Bali pada tahun 2015, perusahaan ini memang dikenal dengan properti yang dikelola dan pengalamannya.
OXO terkenal dengan standar tanpa kompromi, desain cerdas, layanan premium, dan masa depan berkelanjutan (sustainability).
Pendiri dan CEO perusahaan yaitu Johannes Weissenbaeck adalah pria kelahiran Austria yang mempunyai hasrat terhadap Indonesia, inovasi, dan keberlanjutan.
Saat ini, perusahaan mempunyai kurang lebih 30 properti di Bali termasuk hunian pribadi, vila, townhouse, studio, co-working space, hingga resor.
Tidak ketinggalan, korporasi ini juga mengelola beberapa dan kapal pesiar di Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Weissenbaeck menyatakan pasar properti sewa di Bali terbukti tangguh ketika pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia termasuk Indonesia.
Korporasi OXO Group Indonesia Ikuti Tren Neo Luxury
Saat pandemi melanda, semua sektor terkena dampaknya termasuk properti dan pariwisata di Bali. Namun, hal ini memunculkan hal baru.
Ada ceruk pasar properti baru yang muncul di Pulau Dewata yaitu properti berkonsep boutique lifestyle dengan target market yang baru.
“Salah satu kekuatan kami adalah kami bisa mengikuti tren pasar baru, seperti halnya neo luxury,” ujar Founder dan CEO OXO Group Indonesia Johannes Weissenbaeck seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima oleh Investasiproperti.id.
“Para penganut paham neo luxury memandang kemewahan tidak lagi dibatasi oleh material bahan bangunan yang digunakan, misalnya marmer, namun mereka lebih melihat value, experience, dan gaya hidup berkelanjutan,” lanjutnya.
Ia memberikan gambaran kalau pada awal pandemi merebak pada tiga tahun lalu, jumlah vila di kawasan Canggu, Kuta Utara, Badung hanya sekitar 3.200 unit.
Namun, saat ini jumlah vila di kawasan yang sama sudah mencapai lebih dari 5.000 unit kamar vila yang siap disewakan untuk wisatawan.
Ia memberikan proyeksi kalau jumlah tersebut akan terus bertambah dari waktu ke waktu seiring keinginan wisatawan yang menginginkan neo luxury.
OXO Group Indonesia sedang mengembangkan proyek properti bersama ONE Global Capital milik Iwan Sunito, pengusaha Australia berdarah Indonesia.
Proyek tersebut berada dekat Nuanu City, sebuah kawasan seluas 50 hektare di Kabupaten Tabanan yang diklaim akan menyaingi Canggu.
Situs Investasiproperti.id selalu menyediakan konten yang menarik mengenai aktivitas yang dilaksanakan oleh perusahaan manajemen investasi properti.