Onduline mengumumkan pemenang Onduline Green Roof Awards 2023 Asia (OGRA). Seluruh gelar diborong arsitek Indonesia.
Sayembara desain dan arsitektur ini sudah mencapai puncak penyelenggaraannya setelah dewan juri mengumumkan pemenang pada Rabu, 29 November 2023.
Produsen material atap, Onduline Group dan Onduline Indonesia menyelenggarakan kompetisi desain dan arsitektur yang dimulai sejak April 2023.
Sebanyak 700 peserta dari beberapa negara mengikuti sayembara yang terbuka untuk arsitek perorangan dan proyek, desainer, pengembang properti dan pelaksana konstruksi.
Onduline bekerja sama dengan sejumlah asosiasi besar terkait bangunan hijau dan berkelanjutan dari Indonesia, Filipina, Malaysia, dan India.
Sayembara yang sudah digelar untuk keenam kalinya dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini menjadi kompetisi regional atau level Asia.
Tema kompetisi ini adalah Tropical Passive Roof Design for Low Energy Houses menjadi keunikan dan tantangan bagi peserta.
“Tahun ini kami mengangkat tema kompetisi cukup sulit dan tidak familiar,” ujar Ketua Sayembara OGRA 2023 Asia, Reissa Siregar seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima oleh Investasiproperti.id.
Biasanya, kompetisi desain dan arsitektur berfokus pada tampilan, artistik, dan dekorasi, tetapi sayembara ini menambahkan kriteria lain yaitu fungsi.
“Bagaimana desain bangunan tersebut cocok diaplikasikan untuk daerah tropis, bisa dihuni tidak,” kata Reissa lagi.
“Kompetisi ini bukan sekadar sayembara, tetapi berharap ada value dan dampak terhadap hidup manusia karena hampir 80 persen hidup kita berada dalam bangunan,” lanjutnya.
Pemenang Onduline Green Roof Awards 2023 Asia Dikuasai Arsitek Indonesia
Seluruh pemenang sayembara ini memang berasal dari Indonesia, tetapi dewan juri meyakinkan kalau pilihan memang sudah adil.
Mereka tidak mengetahui nama dan asal negara dari sebuah karya, melainkan hanya memperoleh nomor peserta dan nomor karya desain.
Juara pertama sayembara ini diraih oleh arsitek asal Yogyakarta, Tobias Kea Suksmalana dengan desain bertajuk The Green Passage.
Dewan juri memilih dua runner up yaitu Jaro Ngaso yang merupakan karya Prayoga Arya dan Sahlan yang mendesain Mahawa-The Breathing House.
Dwi Nurul Ilmih meraih juara empat dengan rancangannya Tropicool Roof, sementara Partogi Pandiangan menjadi juara kelima berkat desain bertajuk Padi Dhara.
Keenam juara ini memperoleh hadiah total USD 9.200 (kurang lebih Rp150 juta). Selain itu, juara 1 akan tampil sebagai pembicara dalam sejumlah acara Onduline.
Situs Investasiproperti.id selalu menghadirkan konten menarik mengenai sayembara desain interior dan arsitektur di Indonesia.