Konsultan Colliers Indonesia memprediksikan kalau bisnis gedung perkantoran di Jakarta mencapai titik balik pada 2026 mendatang.
Dalam triwulan ketiga 2023 ini, tidak ada penambahan ruang perkantoran di Jakarta seperti halnya pada triwulan sebelumnya.
Hal ini terjadi pada di kawasan CBD (central business district) atau kawasan niaga terpadu seperti Thamrin, Sudirman, dan Kuningan serta non CBD.
Namun, CBD akan mendapatkan tambahan pasokan ruang kantor pada akhir 2023 dengan kehadiran Thamrin Nine di Jakarta Pusat.
Begitu juga dengan kawasan non CBD yang akan mendapatkan pasokan ruang kantor dari tiga gedung yang berada di wilayah TB Simatupang dan Fatmawati.
Salah satu gedung yang akan selesai dibangun di kawasan CBD adalah Luminary Tower yang berada di kawasan mixed-use Thamrin Nine.
Ada ruang perkantoran baru yang memiliki luas mencapai 51 ribu meter persegi (m2) dan siap disewa oleh anchor tenant.
Thamrin Nine terdiri dari gedung perkantoran, hotel berbintang, residensial, fasilitas ritel, hingga fasilitas olahraga dan hiburan.
Menurut proyeksi Colliers Indonesia, tidak ada penambahan gedung baru di kawasan CBD pada 2024, melainkan ada pasokan baru di kawasan non CBD.
Ada tiga gedung yang berada di luar area non CBD yang selesai dibangun pada 2024. Ketiganya tersebar di Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Jakarta Pusat.
Sementara itu, ada penambahan ruang perkantoran di kawasan Thamrin yaitu Indonesia-1 North Tower dan South Tower pada 2025 mendatang.
North Tower memiliki luas ruang semi gross area (SGA) yang mencapai 79,486 m2, sementara South Tower mempunyai luas 72,814 m2.
Bisnis Gedung Perkantoran di Jakarta Mulai Tumbuh Pada 2026
Colliers Indonesia menyatakan tingkat hunian gedung kantor di Jakarta diperkirakan tidak akan tumbuh secara substansial, setidaknya hingga 2025.
“Colliers memproyeksikan tahun 2026 menjadi titik balik terjadinya keseimbangan antara pasok dan permintaan atas ruang kantor, namun semua ini akan tumbuh secara perlahan,” ujar Head of Research Colliers Indonesia Ferry Salanto seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima oleh Investasiproperti.id.
Lantaran menyongsong tahun politik 2024, biasanya akan terjadi penurunan aktivitas bisnis termasuk antisipasi penurunan jumlah transaksi gedung kantor.
Kalau ingin mencapai keseimbangan antara pasokan dan permintaan (supply and demand) sektor perkantoran di Jakarta memerlukan waktu sekitar dua tiga tahun lagi.
Colliers Indonesia memperkirakan setelah gedung Indonesia-1 selesai pada 2025 mendatang, tambahan pasokan akan mulai terkendali pada tahun selanjutnya.
Situs Investasiproperti.id selalu menghadirkan konten menarik mengenai gedung perkantoran di Jakarta dan Surabaya, dua kota bisnis di Indonesia.