JLL Indonesia mengungkapkan tren penjualan kondominium di Jakarta setelah tidak ada proyek baru yang dirilis belakangan ini.
Sepanjang triwulan kedua 2023, konsultan properti JLL mengungkapkan data bahwa tidak ada kondominium baru yang dibangun.
Saat ini, menurut data yang sama bahwa ada 177 ribu unit hunian vertikal mewah yang telah selesai dibangun.
Tidak ketinggalan, masih ada 31.500 unit apartemen mewah yang masih dibangun dan sudah ditawarkan kepada konsumen.
Secara keseluruhan, data menunjukkan tingkat penjualan dari kondominium yang ada tercatat kurang lebih 61%.
Ada kenaikan harga yang relatif benar-benar tipis kalau dibandingkan antar per triwulan 2022 dengan 2023 yaitu hanya 0,1%.
“Aktivitas penjualan kondominium di Jakarta pada triwulan kedua menunjukkan tren yang sama dibandingkan dengan triwulan-triwulan sebelumnya,” ujar Head of Research JLL Indonesia, Yunus Karim seperti dilansir dari keterangan tertulis yang diterima oleh Investasi Properti.
“Penjualan terpantau di proyek-proyek kondominium yang sudah akan rampung atau yang menunjukan komitmen dalam perkembangan konstruksi yang signifikan,” lanjutnya.
“Tingkat penjualan kumulatif relatif stagnan di angka 61% dan tidak ada peluncuran kondominium baru di wilayah Jakarta,” katanya lagi.
Tren Penjualan Kondominium di Jakarta Masih Didominasi Investor
JLL Indonesia melanjutkan bahwa permintaan kondominium masih terbilang tidak besar, masih sama dengan tahun sebelumnya.
Penjualan unit apartemen mewah ini terjadi pada proyek yang hampir selesai dibangun dan berlokasi di tempat utama yang strategis.
Tidak ada proyek baru yang dipasarkan, hal ini mengungkapkan tidak ada persaingan antar unit hunian vertikal.
Perusahaan pengembang yang memasarkan kondominium membangun show unit yang fully furnished dengan desain yang menarik untuk menarik perhatian pembeli potensial.
Konsultan properti ini menyatakan pembeli masih didominasi investor properti individual yang melirik kenaikan capital gain yang atraktif dan pendapatan sewa yang rutin.
Para investor properti ini masih melakukan wait and see untuk melihat situasi dan kondisi perekonomian nasional sebelum membeli.
Tentunya, para juragan ini tidak mau menyia-nyiakan cuan besar dari kenaikan harga properti dan pemasukan sewa apartemen.
Sementara pembeli dari kalangan end user juga tidak mau ketinggalan, mereka ingin memperoleh hunian mewah di lokasi strategis.
Situs Investasi Properti selalu menyajikan konten terkini mengenai dunia properti mulai dari gedung perkantoran, apartemen, hotel, kawasan industri, hingga logistik.