lBagi kamu yang sedang mencari hunian tapak, saatnya mengenal apa itu aparthouse, rumah dengan nuansa hunian vertikal.
Saat ini, sejumlah perusahaan pengembang telah memperkenalkan konsep baru rumah tapak yang compact.
Mungkin, kamu pernah melihat pariwara jual aparthouse Jakarta atau dipasarkan aparthouse Tebet, Jakarta Selatan hingga aparthouse Depok.
Tidak usah heran, jenis hunian tapak yang baru ini memang lebih banyak di Jakarta Selatan seperti Aparthouse Crystal, Montana Aparthouse, dan Sembawang Aparthouse.
Pastinya, banyak yang belum mengenal atau memahami jenis tipe rumah tersebut karena memang terbilang baru.
Sementara beberapa laman properti mengklaim kalau di Amerika Serikat, tipe rumah rasa apartemen tersebut sudah dikenal sejak akhir era 1800-an.
Situs Investasi Properti akan membahas hunian ini dengan merangkum dari berbagai sumber seperti Kompas.com, Bisnis.com, dan lainnya.
Investasi Properti juga sempat menanyakan tren ini kepada Ferry Salanto selaku Head of Research Colliers Indonesia, salah satu konsultan properti terkemuka.
Konsep Apa Itu Aparthouse
Menurut laman Aparthouseindonesia.com, aparthouse adalah konsep rumah tapak yang terinspirasi dari perpaduan rumah dan apartemen.
Dengan desain yang compact dan modern, aparthouse mempunyai bangunan dengan 2-3 lantai plus rooftop.
Hunian tapak ini bisa memiliki 3 kamar tidur plus kamar tidur asisten rumah tangga dan beberapa kamar mandi.
Tidak ketinggalan, fasilitas lainnya adalah carport atau garasi, dapur, ruang makan, ruang tamu, dan ruang keluarga.
By the way, Aparthouse Indonesia adalah developer yang membangun dan mengembangkan Sembawang dan Montana.
Aparthouse memiliki bangunan 2 sampai 3 lantai serta dilengkapi dengan 3 kamar tidur plus 1 kamar untuk pembantu rumah tangga.
Lantai dasar bisa berupa garasi atau carport, kamar tidur asisten rumah tangga dan kamar mandi, atau area servis.
Sementara antai pertama biasanya untuk kamar tidur serta ruang tamu, ruang keluarga, dan dapur dengan konsep terbuka.
Lantai kedua berupa dua kamar tidur dan kamar mandi, sementara lantai teratas berupa rooftop.
Sembawang dan Montana dibangun di atas lahan hanya seluas 24-30 m2, tentunya kecil ya.
Namun, lantaran memiliki tiga lantai plus rooftop maka hunian ini terlihat lebih luas jika dibandingkan apartemen tipe studio atau rumah tapak tipe 36/60.
Bagi keluarga kecil dengan dua anak, hunian ini masih bisa memenuhi kebutuhan tempat tinggal yang cukup luas.
Hunian Compact yang Cocok untuk Generasi Milenial dan Gen Z
Ada sejumlah kelebihan aparthouse dibandingkan rumah tapak yang berlokasi di kota mandiri, sudah pasti soal lokasi yang berada di pusat kota.
Penghuni bisa menuju ke tempat bekerja, sekolah, rumah sakit, atau pusat perbelanjaan terdekat dengan mudah.
Hunian ini cocok bagi generasi milenial dan gen Z yang masih ingin tinggal di kota besar dan punya hunian compact ala apartemen.
Selain itu, aparthouse memiliki status kepemilikan sertifikat hak milik dan mempunyai IMB (izin mendirikan bangunan), berbeda dengan apartemen yang hanya SHM Sarusun dan SKBG Sarusun.
Ferry Salanto menyatakan ada tren aparthouse masih baru di Indonesia, belum banyak developer yang mengembangkan.
“Model seperti townhouse 3-4 lantai ini masih baru, diperuntukkan bagi generasi milenial yang ingin sesuatu yang simpel,” katanya.
“Biasanya, lokasi strategis dan harga yang lumayan bagus untuk kocek mereka, produknya juga sangat bagus,” lanjutnya.
Meski begitu, Ferry juga mengatakan kalau produk ini memang belum terbukti cukup banyak dikembangkan di Jakarta.
Colliers sendiri belum melakukan riset lebih lanjut mengenai tren hunian tapak ini lantaran memang masih terbilang baru.
Nah, itulah ulasan singkat mengenai apa itu aparthouse, rumah tapak bertingkat dengan nuansa hunian vertikal.
Situs Investasi Properti selalu menghadirkan artikel menarik mengenai panduan properti hingga rekomendasi kawasan untuk end user dan investor.