Mau tahu alasan kenapa di Jepang tidak boleh boncengan sepeda, bisa jadi panduan ketika kamu tinggal atau traveling ke negara ini.
Jepang menjadi salah satu negara di dunia yang penduduknya memiliki kebiasaan naik sepeda untuk pergi ke mana-mana.
Salah satu negara lain yang memiliki masyarakat hobi naik sepeda adalah Belanda. Jumlah sepeda lebih banyak dibandingkan jumlah orang di negara ini.
Bisa dikatakan, sepeda merupakan salah satu moda transportasi favorit masyarakat Jepang setiap harinya.
Tidak heran kalau parkir sepeda di dekat stasiun kereta listrik di Jepang terbilang besar dan bisa menampung ribuan unit.
Sebagai negara maju, peraturan di Jepang tentunya memang ketat, bahkan untuk naik sepeda berboncengan. Kamu pasti kaget.
Pengendara sepeda di negeri ini memang dituntut mematuhi semua aturan lalu lintas demi keselamatan sendiri dan orang lain.
Mungkin ada yang bertanya di Jepang sepeda pada umumnya melaju di mana? Mereka mengendarai di lajur sebelah kiri.
Situs Investasiproperti.id akan membahas sejumlah alasan aturan tidak boleh membonceng sepeda di negara ini.
Investasiproperti.id mengutip dari berbagai sumber media online seperti Okezone.com, Tribunnews.com, Kompas.com, hingga Liputan6.com.
Alasan Kenapa di Jepang Tidak Boleh Boncengan Sepeda
Apakah di Jepang boleh boncengan sepeda? Hmm, ternyata tidak boleh ya lantaran hal ini dianggap kategori berbahaya dan melanggar lalu lintas.
Kalau ada yang melanggar, maka ia bisa membayar denda hingga 20 ribu yen (Rp2 juta), tetapi memang ada beberapa pengecualian.
- Pengendara sepeda telah berusia 16 tahun atau lebih bisa membawa bayi di bawah umur 6 tahun yang diletakkan pada kursi bayi atau pada punggung pengendara yang diikat kuat dengan tali.
- Seorang pengendara sudah berumur 16 tahun atau lebih dapat membawa dua bayi dengan sepeda yang sudah didesain khusus untuk membawa dua bayi. Bayi bisa diletakkan di kursi depan dan belakang. Sepeda juga harus bertanda BAA (bicycle association Japan approved).
- Pengendara telah berusia 16 tahun atau lebih bisa membawa bayi di atas sepeda yang telah didesain khusus untuk membonceng dua bayi. Bayi lainnya dapat diikat kuat dengan tali pada punggung pengendara sepeda.
- Dua orang pengendara bisa naik sepeda tandem. Sepeda dua orang ini mempunyai sepasang pedal yang sudah diatur untuk penumpang di belakang.
Singkatnya, negara ini melarang pengendara yang tidak kompeten membonceng orang lantaran dianggap berbahaya. Penumpang tidak memiliki kuasa untuk mengendalikan sepeda.
Sebenarnya, ada sejumlah aturan lain terkait pengendara sepeda di Jepang seperti taat lampu lalu lintas, dilarang berkendara sejajar, mengendarai di kanan jalan, punya lampu, dan tidak boleh naik sepeda saat mabuk.
Nah, itulah alasan kenapa di Jepang tidak boleh boncengan sepeda. Hal ini bisa menjadi pengetahuan saat kamu traveling atau menetap di negara ini.
Hal Unik Lainnya di Jepang
Investasiproperti.id akan membahas sejumlah hal unik lainnya terkait kebiasaan di Negeri Sakura ini seperti kenapa di Jepang tidak boleh boncengan motor.
Banyak hal unik di negara ini seperti kenapa di Jepang banyak rumah kosong. Jumlahnya mencapai jutaan rumah di seluruh negeri.
Atau kenapa di Jepang jarang ada motor padahal negara ini adalah salah satu produsen motor terbesar di dunia dengan merek seperti Honda, Yamaha, atau Kawasaki.
Situs Investasiproperti.id selalu menghadirkan konten menarik mengenai kebiasaan yang unik atau menarik dari masyarakat sebuah negara.