Mau tahu kenapa banyak rumah kosong di Jepang, mungkin kamu tertarik untuk pindah ke Negeri Sakura dalam waktu dekat.
Apakah banyak rumah kosong di Jepang? Tentu saja. Mungkin, kamu pernah mengetahui kalau begitu banyak hunian yang tidak ditempati di negara yang beribu kota di Tokyo tersebut.
Tidak hanya hunian, tetapi kadang mobil juga ditinggalkan begitu saja. Jumlah rumah yang yang ditinggalkan pun banyak.
Situs Investasiproperti.id akan membahasnya dengan merangkum dari berbagai sumber media online dari dalam dan luar negeri.
Laman Asia.Nikkei.com melansir bahwa jumlah rumah yang ditelantarkan di Jepang terus bertambah dari tahun ke tahun.
Hal ini terjadi lantaran jumlah populasi negeri tersebut yang terus menurun dan juga terus menua. Pertambahan penduduk tidak signifikan.
Ada 8,49 juta rumah di seluruh Jepang yang tidak ditempati pada 2018 lalu. Data ini tentu bertambah pada 2023. Rumah kosong ini dikenal dengan istilah Akiya Jepang.
Angka tersebut naik 1,5 kali lipat dibandingkan 1998 lalu alias 20 tahun sebelumnya. Kenaikannya memang sungguh besar.
Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang melansir data tersebut, bahkan jumlahnya mencapai 13,6% dari jumlah yang ada di negara tersebut.
Nomura Research Institute memperkirakan jumlah rumah kosong akan mencapai 23,03 juta atau 31,5% dari semua rumah pada 2038 mendatang.
Ini artinya sama saja kalau 1 dari 3 rumah di Jepang termasuk kosong. Jumlah yang sangat banyak kecuali pemerintah Jepang mau merobohkannya.
Alasan Kenapa Banyak Rumah Kosong di Jepang
Situs Architecturaldigest.com pernah menurunkan tulisan yang membahas hal ini. Ada sejumlah hal yang menjadi alasan banyaknya hunian yang terlantar.
- Orang Jepang tidak suka rumah bekas
- Pemilik rumah meninggal
- Pemilik rumah yang meninggal tidak memiliki ahli waris
- Ahli waris tidak mau menerima rumah warisan
- Ahli waris tidak membutuhkan rumah
- Ahli waris tidak mau menjual rumah
Lantaran sejumlah alasan yang saling terkait ini, maka jumlah akiya di Jepang memang terus bertambah setiap tahunnya.
Sebenarnya, harga rumah di Jepang memang mahal, terutama yang berada di kota besar seperti Tokyo, Kyoto, atau lainnya.
Namun, harga hunian yang telah ditinggalkan jauh lebih murah meski pemilik baru harus melakukan renovasi.
Sejumlah orang asing terutama dari Amerika Serikat (AS) memang tertarik membeli rumah murah tersebut, apalagi kalau dibandingkan dengan harga rumah di AS yang mahal.
Architecturaldigest.com menyatakan ada orang yang membeli rumah dengan harga hanya 1.800 USD (Rp27 juta). Murah banget kan? Bandingkan dengan rumah di Korea Selatan.
Meski begitu, ia harus mengeluarkan 700 ribu USD (Rp10,7 miliar) untuk mempertahankannya tetap bagus. Separuh dana berasal dari hibah pemerintah daerah setempat.
Namun, ada juga orang yang membeli dengan harga sekitar 23 ribu USD (Rp352 juta). Harga yang masih tergolong murah untuk rumah di Jepang.
Dalam artikel lainnya, Investasiproperti.id akan membahas sejumlah alasan kenapa rumah yang tidak dihuni cepat rusak?
Jangan lewatkan artikel mengenai hal unik lainnya di Jepang yaitu kenapa di Jepang tidak boleh boncengan sepeda. Hmm, kira-kira apa alasannya.
Hal unik lainnya di negara ini adalah kenapa di Jepang tidak ada polisi tidur, tetapi malah memberlakukan jalur yang lebih menarik dan menghibur.
Situs Investasiproperti.id selalu menghadirkan konten menarik mengenai kebiasaan masyarakat sebuah kota, daerah, negara, atau kawasan.