Simak sejumlah alasan kenapa rumah di Korea mahal sehingga masyarakat negara ini lebih memilih tinggal di apartemen.
Apakah biaya hidup di Korea mahal? Tentu saja, apalagi Korea Selatan merupakan salah satu negara maju di Asia.
Laman Investasiproperti.id akan membahas hal tersebut dengan merangkum dari berbagai sumber media online dan lainnya.
Situs Akseleran.co.id pernah melansir bahwa biaya hidup keluarga dengan dua orang anak alias empat orang mencapai 2,7 juta won (Rp30,9 juta) per bulan.
Lantas, berapa biaya hidup di Korea untuk mahasiswa, situs Kompas.com sempat mengungkapkan biaya hidup per bulan mencapai 900 ribu won (Rp10,9 juta) per bulan.
Kemudian berapa rata-rata gaji di Korea Selatan, laman CNBCIndonesia.com pernah mengungkapkan upah minimum adalah 1.610 USD (Rp24 juta) per bulan.
Pendapatan di Korea Selatan memang besar, begitu juga dengan biaya hidup, bagaimana kemampuan orang beli rumah di Korea.
Situs Asumsi.co pernah mengutip harga rata-rata rumah di ibu kota Korea Selatan, Seoul mencapai 341 juta won (Rp3,9 miliar) pada Mei 2017.
Bayangkan kalau itu tujuh tahun lalu, bagaimana dengan saat ini. Tentunya, harga rumah di Seoul semakin melambung tinggi.
Lantas apakah orang Korea tinggal di apartemen? Tentu saja, meski harga juga tidak kalah mahal tetapi properti ini relatif lebih mudah ditemukan.
Alasan Kenapa Rumah di Korea Mahal
Salah satu alasan utama harga properti di Korea Selatan memang mahal banget adalah harga tanah dan rumah yang naik tajam dalam beberapa tahun terakhir.
Bahkan, di beberapa bagian di negara ini, harga tanah dan rumah bisa naik dua kali lipat. Bisa dibayangkan harga rumah menjadi tidak masuk akal.
Alasan lainnya adalah 50-70% wilayah negara ini berupa pegunungan dan perbukitan sehingga tidak banyak lahan datar untuk perumahan.
Pada awal Juli 2023, laman Investasian.com melansir bahwa harga rata-rata tanah di pusat kota Seoul sudah mencapai 20 ribu USD (Rp306 juta) per m2.
Harga ini jauh lebih mahal dibandingkan kota-kota di negara Asia lainnya, bahkan kalau dikomparasikan dengan negara berkembang.
Seoul pun akhirnya diklaim sebagai kota dengan harga properti tertinggi di dunia setelah Monaco dan Hong Kong (China).
Harga ini jauh lebih tinggi ketimbang Tokyo, Jepang dengan harga per m2 yaitu 16 ribu USD (Rp245 juta) dan Singapura dengan harga 14 ribu USD (Rp214 juta) per m2.
Lantaran harga hunian selangit dan pasokan terbatas, akhirnya bisa menjawab pertanyaan mengapa orang Korea lebih memilih tinggal di apartemen?
Hidup memang tidak seindah drakor (drama Korea) ya. By the way, banyak selebriti negara ini yang juga menetap di hunian vertikal.
Nah, inilah sejumlah alasan kenapa rumah di Korea mahal. Kamu masih tertarik untuk tinggal atau cukup traveling saja ke negara ini?
Dalam artikel lainnya, Investasiproperti.id akan membahas sejumlah alasan kenapa orang Korea tinggal di apartemen ketimbang menetap di rumah.
Hal unik lainnya yang pernah menjadi pertanyaan netizen adalah kenapa di Korea tidak ada cicak. Apakah hewan melata ini tidak bisa hidup di kawasan empat musim.
Situs Investasiproperti.id selalu menghadirkan konten menarik mengenai kebiasaan masyarakat sebuah negara.