Mau tahu kenapa di Jepang tidak ada polisi tidur, ternyata ada cara unik untuk memberitahu pengendara agar mengurangi kecepatan.
Mengapa di jalan ada polisi tidur, sudah tentu untuk memberitahukan pengendara untuk menurunkan kecepatan mobil atau motor.
Bagi yang tinggal di perkampungan padat penduduk, biasanya sering membuat polisi tidur agar tidak ada ngebut saat lewat.
Lantaran banyak anak-anak yang tertabrak motor, lantas dibuat polisi tidur dengan bahan yang ada dan mudah didapatkan.
Jika kamu sering melewati jalan tol, pastinya juga akan menemukan polisi tidur dalam jumlah banyak di ruas bebas hambatan ini.
Bayangkan kalau kamu terlalu asyik memacu mobil sehingga lupa atau mengantuk sehingga perlu ada polisi tidur untuk mengingatkan.
Negara ini memang ketat dalam menegakkan peraturan sehingga orang tidak mudah mengemudikan kendaran, salah satunya kenapa di Jepang tidak boleh boncengan sepeda.
Situs Investasiproperti.id akan membahas kenapa di Negeri Matahari Terbit ini tidak ada polisi tidur atau memang tidak diizinkan.
Investasiproperti.id mengutip dari berbagai sumber media online seperti Kompas.com, Motorplus-online.com, Gridoto.com, hingga Japantimes.co.jp.
Alasan Kenapa di Jepang Tidak Ada Polisi Tidur
Bagaimana polisi tidur ada atau dihadirkan di jalan, tentu tidak cukup untuk membahas sejarahnya dalam konten singkat ini.
Apakah ada polisi tidur di luar negeri, ternyata ada dengan nama berbeda, tapi tetap punya fungsi yang serupa.
Laman Kompas.com melansir ada istilah sleeping policeman yang berasal dari Inggris. Sebutan di Selandia Baru adalah bar juddar.
Sementara di Rusia, Kroasia, dan Slovenia dikenal sebagai lying-down policeman atau polisi yang berbaring. Ya, berbaring atau tidur ya mirip.
Kalau di Jepang, pengendara akan mendapatkan peringatan bukan dari polisi tidur melainkan dari melody road.
Bentuknya memang serupa dengan polisi tidur, tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil dan jumlahnya lebih banyak.
Peralatan ini dipasang dengan jarak yang berdekatan sehingga saat dilewati oleh kendaraan akan menimbulkan getaran dan bunyi gemuruh.
Bunyi tersebut akan ditransmisikan melalui roda dan masuk ke dalam badan mobil sehingga didengar oleh pengendara.
Nada yang naik turun terdengar seperti melodi lagu. Hal ini dipengaruhi oleh ketinggian dan jarak yang berbeda-beda dari peralatan tadi.
Jepang bukan negara pertama yang menerapkan hal ini, tetapi menjadi negara yang paling banyak mengaplikasikan fitur ini.
Setidaknya, ada delapan negara yang memiliki fitur polisi tidur yang canggih ini yaitu Denmark, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, San Marino, Ukraina, China, dan Taiwan.
Denmark menjadi negara pertama yang menggunakan teknologi polisi yang berbaring ini dengan nama asphaltphone.
Nah, itulah kenapa di Jepang tidak ada polisi tidur, melainkan “polisi yang berbaring dan mengeluarkan melodi” yang memperingatkan pengemudi.
Lantaran peraturan ketat maka tidak terlalu banyak orang yang mengemudikan kendaraan roda dua. Mungkin kamu pernah bertanya kenapa di Jepang jarang ada motor.
Negara ini memang unik? Coba saja mencari tahu juga kenapa banyak rumah kosong di Jepang. Jumlahnya sudah mencapai jutaan rumah.
Situs Investasiproperti.id selalu menghadirkan konten menarik mengenai sebuah negara mulai dari hal unik, arsitektur, dan lainnya.