Konsultan properti Cushman & Wakefield terangkan pasar kondominium di Jakarta pada kuartal III 2024. Intip pembahasannya berikut ini.
Dalam triwulan ketiga 2024, sejumlah hal terungkap mengenai pasar hunian vertikal di Jakarta dan sekitarnya.
Situs Investasiproperti.id akan memaparkannya lebih lengkap dengan merangkum pernyataan tertulis dari Cushman & Wakefield.
Data mengungkapkan kalau pasokan kondominium saat ini menjadi rekor peluncuran proyek baru setelah pandemi Covid-19.
Kuartal tiga 2024 mencatat penambahan pasokan hanya satu proyek, The Newton 2 yang menyumbangkan 624 unit pada pasokan kondominium Jabodetabek.
Proyek terbaru ini memperbanyak total pasokan kumulatif menjadi 386.111 unit, meningkat sebesar 0,16% QoQ (quarter on quarter) dan 1,5% YoY (year on year).
Pada akhir tahun 2024, diperkirakan ada tambahan sekitar 8.700 unit akan selesai sehingga meningkatkan total pasokan sebesar 2,8% dari level 2023.
Selain itu, empat kondominium baru diluncurkan selama kuartal ulasan yang terdiri dari dua pengembangan yang sudah ada.
Dua proyek tersebut adalah Tower Lotus di LRT City Tebet, Jakarta dan Soho Signature di Upper West BSD City. SOHO adalah small office, home office.
Selain itu, ada dua proyek hunian vertikal baru yang akan dibangun, yakni Two Sudirman dan Edensuite Casablanca.
Peluncuran ini menambah 876 unit ke pasokan mendatang. Ada penambahan pasokan masa depan tertinggi sejak pascapandemi dan menandakan pemulihan awal pasar.
Perusahaan Konsultan Properti Cushman & Wakefield Terangkan Pasar Kondominium di Jakarta pada Kuartal III 2024
Sementara itu, terkait permintaan, terungkap bahwa ada permintaan yang tinggi untuk kondominium yang sudah selesai dibangun.
Cushman & Wakefield mengungkapklan penyerapan kondominium selama sembilan bulan pertama di Jabodetabek telah menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan tahun 2023.
Meskipun begitu, tingkat penyerapan proyek-proyek hunian vertikal yang masih dalam tahap konstruksi lebih lambat.
Transaksi di proyek-proyek yang sudah selesai mendominasi penjualan, didukung oleh perpanjangan insentif PPN (Pajak Pertambahan Nilai) 100% hingga Desember 2024.
Tingkat penjualan proyek-proyek yang sudah jadi tetap stabil pada 94,2%, sementara tingkat prapenjualan proyek-proyek baru mencapai 61,1%.
Banyak proyek kondominium yang hampir terjual habis menawarkan promosi untuk menghabiskan stok yang masih tersisa.
Tingkat hunian secara keseluruhan meningkat 9,8% YoY menjadi 64,7%, tertinggi dalam tiga tahun terakhir, menandakan tren positif pasar.
Lantas bagaimana dengan harga? Harga rata-rata mengalami pertumbuhan yang stabil selama kuartal ini, dengan kenaikan 3,3% YoY, mencapai Rp49.700.000/m2.
Harga kondominium di kawasan CBD (Central Business District) naik 2,9% menjadi Rp60.900.000 per meter persegi.
Sementara, harga kondominium yang berada di daerah utama mengalami kenaikan 2,6% menjadi Rp52.000.000/m2.
Pertumbuhan harga hunian vertikal tertinggi justru terjadi di area sekunder, harga naik sebesar 6,1% menjadi Rp36.300.000/m2.
Secara keseluruhan, harga kondominium diperkirakan akan tetap stabil dalam beberapa kuartal mendatang. Kabar yang bagus untuk investor.
Situs Investasiproperti.id selalu menampilkan konten yang menarik mengenai ulasan mendalam konsultan properti mengenai pasar kondominium.