Saatnya juragan atau investor mengenal apa itu flipper properti, profesi yang bisa meraup keuntungan dalam waktu cepat.
Kalau kamu berlangganan televisi kabel, mungkin pernah melihat channel HGTV yang menayangkan Flip or Flop.
Tayangan tersebut mengisahkan orang yang membeli rumah di Amerika Serikat yang sudah jelek atau berantakan dengan harga murah.
Lantas ia menghitung berapa biaya beli, dana renovasi, hingga fee broker properti yang memasarkan rumah ini.
Kalau di Amerika Serikat, jual beli rumah atau apartemen biasanya memang melibatkan agen properti berlisensi.
Ia bisa mengkalkulasikan berapa keuntungannya meski dana renovasi biasanya membengkak melebihi perkiraan.
HGTV mempunyai beberapa acara yang serupa, intinya memang mendapatkan keuntungan dari jual beli rumah dalam waktu singkat.
Situs Investasi Properti akan menjelaskan mengenai flipper properti ini dengan mengutip dari berbagai sumber.
Sumbernya adalah sejumlah media online seperti Panangianschool.com, Liputan6.com, Kompas.com serta beberapa laman asing.
Apa Itu Flipper Properti
Menurut Panangianschool.com, istilah flipper berasal dari kata dalam Bahasa Inggris yaitu flip yang berarti membalikkan.
Kalau orangnya dapat disebut sebagai flipper, maka pekerjaan yang dilakoninya adalah flipping alias pembalikkan.
Laman ini milik Panangian Simanungkalit, salah satu tokoh dan konsultan properti terkemuka di Indonesia.
Flipper properti adalah seseorang yang memiliki pekerjaan yang membalikkan transaksi dari pembeli menjadi penjual.
Ilustrasi yang dikerjakan flipper adalah ia mencari properti dengan harga murah misalnya rumah tua, pemilik yang BU alias butuh uang, atau lainnya.
Setelah membeli, ia bisa melakukan renovasi kecil untuk mempercantik rumah tentunya menaikkan harga jual.
Harga properti tidak akan naik tinggi dalam waktu singkat kecuali ada faktor yang membuatnya berbeda dari sebelumnya.
Flipper properti memang mengincar capital gain atau kenaikan harga properti yang tinggi dalam waktu singkat lantaran ia bukan investor properti yang memiliki rumah dalam jangka waktu lama.
Nah, itulah perbedaan antara flipper properti dan investor properti dalam hal jangka waktu kepemilikan properti.
Keuntungan Menjadi Flipper Properti
1. Bisa Memperoleh Keuntungan yang Besar
Jual beli properti memang menghasilkan keuntungan yang besar, apalagi nilai rumah memang terus naik dari waktu ke waktu.
Hanya dengan modal mempercantik rumah, kamu bisa mendapatkan keuntungan dari calon pembeli yang ingin langsung menempati hunian.
2. Bisnis Sampingan
Pastinya, kamu bisa menjadikannya usaha sampingan yang menghasilkan keuntungan besar, meski harus memiliki mitra yang dipercaya.
Sebaiknya profesi ini memang harus ditekuni dan menjadi pekerjaan utama dibandingkan bisnis sampingan, lantaran kamu harus fokus.
Kerugian Menjadi Flipper Properti
1. Harus Menyiapkan Dana yang Besar
Kamu wajib memiliki dana yang besar, setidaknya miliaran rupiah untuk mendapatkan rumah yang diinginkan.
Bayangkan, kamu menemukan rumah mewah hasil lelang yang hanya berharga 50% dari harga normal atau ada orang yang butuh uang secepatnya dengan menjual rumah.
Pastinya, kamu tidak bisa meminta penjual untuk bersabar kalau kamu ingin membelinya secara KPR (Kredit Pemilikan Rumah).
Mau tidak mau, juragan properti memang harus mempunyai dana segar untuk membeli rumah secara tunai.
2. Properti Merupakan Aset yang Tidak Likuid
Properti tergolong aset yang tidak likuid atau tidak dapat diperjualbelikan dalam waktu singkat seperti 1-2 hari.
Pembeli akan mengecek dokumen kepemilikan, memikirkan lokasi, berhitung soal dana pembelian, dan lainnya.
3. Tidak Mudah Dilakukan di Indonesia
Investasi Properti pernah berbincang dengan orang yang pernah melakukan flipper plus fixer-upper seperti ini.
Ia mengatakan praktik ini susah dilakukan lantaran harga properti sudah terlalu tinggi dan suku bunga juga tinggi sehingga sudah untuk melakukan leverage (membayar cicilan KPR dengan uang sewa properti).
Meski demikian, ada sejumlah situasi dan kondisi kalau profesi ini masih bisa dilakoni.
Tips Menjadi Flipper Properti
1. Rajin Blusukan Mencari Properti
Kamu harus piawai mencari rumah tapak yang murah agar bisa mendapatkan keuntungan maksimal.
Propertinya bisa berupa rumah tua, orang yang butuh uang cepat, rumah lelang atau rumah sitaan bank.
Rumah lelang bisa menjadi pilihan terbaik lantaran jumlahnya banyak, tetapi kamu harus mengetahui harga pasaran rumah.
2. Menjadi Fixer-Upper
Salah satu hal yang harus dikuasai sebelum menjadi flipper adalah kemampuan menjadi fixer-upper.
Kamu bisa membeli rumah lelang atau rumah tua yang hanya hitung harga tanah, lantas direnovasi ulang.
Setelah diubah total, biasanya harga properti memang mendekati harga pasar kawasan sekitarnya.
3. Memiliki Jaringan Notaris/PPAT
Kalau sering jual beli properti, pastikan kamu memiliki jaringan notaris dan PPAT (pejabat pembuat akta tanah).
Kamu harus bergerak cepat setelah membeli untuk mengubah dokumen dari penjual menjadi milik sendiri.
Lantas kamu harus mengubahnya lagi menjadi milik pembeli baru setelah transaksi terjadi, setelah menjadi pembeli balik lagi menjadi penjual.
4. Punya Rekanan Kontraktor, Arsitek, dan Desainer Interior
Pastinya, kamu juga wajib memiliki rekanan kontraktor, arsitek, dan desainer interior untuk mengubah tampilan rumah.
Proses kerjanya memang harus cepat lantaran kamu harus menjual rumah dalam waktu beberapa bulan saja.
5. Punya Jaringan Agen Properti
Hal yang tidak boleh dilupakan adalah kamu harus memiliki jaringan agen properti yang memiliki sertifikasi AREBI (Asosiasi Broker Real Estate Indonesia).
Mereka bisa membantu pemasaran properti karena memiliki daftar pembeli end user dan investor properti.
Nah, itulah ulasan singkat mengenai flipper properti, profesi yang punya potensi pendapatan lebih tinggi dari investor properti.
Situs Investasi Properti selalu menghadirkan artikel menarik mengenai panduan properti atau rekomendasi kawasan untuk investor dan end user.