Yuk, saatnya mengintip desain OXO The Residences yang dikembangkan oleh OXO Group Indonesia dan Alexis Dornier.
Perusahaan pengembangan dan manajemen properti butik yang berbasis di Bali mengungkapkan kerja sama terbaru bersama Alexis Dornier.
Keduanya sedang mengembangkan OXO The Residences, sebuah proyek hunian senilai Rp500 miliar di kawasan Nyanyi, Bali.
Alexis Dornier, desainer dan arsitek yang merancang OXO The Residences juga mengungkapkan visinya atas hasil kreasinya tersebut.
“Kami ingin menghadirkan sebuah desain arsitektur yang sederhana namun ikonik pada saat yang bersamaan,” ujarnya seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima oleh Investasiproperti.id.
“Arsitektur bangunan yang menyatu dengan alam dan budaya pulau Bali serta area perkampungan sekitar,” lanjutnya.
Dia menjelaskan elemen yang digunakan juga harus mewakili identitas Pulau Bali melalui alam sekitar dan material lokal seperti batu bata yang dapat dengan mudah kita temukan di kawasan Tabanan, termasuk bebatuan vulkanik.
Menurutnya, Tabanan, Bali, selama ini dikenal sebagai salah satu daerah penghasil batu bata press dan batu padas yang banyak digunakan sebagai material bangunan rumah di kawasan tersebut.
Bahkan, Bali telah mengekspor hasil kerajinan batu padas dan terakota tersebut sejak tahun 2011 silam.
Sementara pada tahun 2022, total nilai ekspor kerajinan Bali mencapai 116,6 juta USD (Rp1,872 triliun), di mana besaran ekspor kerajinan batu padas memberi kontribusi sebesar 5,8 juta USD (Rp93 miliar) atau setara dengan 5%.
Mengintip Desain OXO The Residences
Melalui OXO The Residences, Alexis ingin menyampaikan sebuah pernyataan gaya desain arsitektur yang mudah untuk dipahami sekaligus mendefinisi ulang arti kenyamanan dan kemewahan.
“Alasan mendasar mengapa kolaborasi antara OXO dengan studio kami ini bisa berjalan secara alami, karena kami memiliki pemahaman fundamental yang sama dalam hal membangun properti, yaitu prinsip-prinsip keberlanjutan. Semakin sedikit kita membangun, semakin baik,” katanya.
Alexis Dornier selama 10 tahun terakhir telah berkembang menjadi perusahaan jasa arsitektur dan desain dengan layanan lengkap.
Ia lahir di Jerman dan dibesarkan di lingkungan yang akrab dengan kreativitas dan teknik.
Setelah mempelajari seni arsitektur di Universitas Seni Berlin, ia pindah ke New York untuk bekerja sebagai desainer arsitektur untuk Asymptote Architecture, OMA-NY dan Rex pada rentang 2004-2007.
Pencarian desain yang inovatif, berkesan, namun bijaksana sambil merujuk pada sejarah arsitektur, konteks lokal, dan budaya bangunan merupakan karakter khas dari rancangan karya Alexis Dornier.
OXO Group Indonesia Mengedepankan Gaya Hidup Berkelanjutan
Saat ini, OXO Group Indonesia telah mengembangkan dan memiliki sekitar 30 properti di Bali dan Nusa Tenggara Timur senilai Rp700 miliar,
Properti ini terdiri dari hunian pribadi, vila, townhouse, studio co-working, resor, dan kapal pesiar sepanjang 20 meter di Taman Nasional Komodo.
“Hal yang perlu dipahami bersama adalah, saat ini Pulau Dewata sedang mengalami perubahan lanskap industri properti, dan tren neo luxury telah menciptakan ceruk pasar baru di Industri properti Indonesia,” kata Founder dan CEO OXO Group Indonesia Johannes Weissenbaeck.
“Dan kekuatan utama OXO Group Indonesia adalah kami bisa mengikuti tren pasar baru tersebut,” lanjutnya.
Menurut Johannes, OXO Group Indonesia adalah perusahaan pengembang yang selalu mengedepankan gaya hidup berkelanjutan.
Semua properti yang dibangun oleh OXO Group dilengkapi dengan panel tenaga surya, area resapan air hujan, water treatment, penyaring air osmosis, hingga bahan baku hasil daur ulang atau dapat didaur ulang.
“Kami bahkan telah menerapkan konsep zero waste dalam setiap proyek properti OXO Group, dan kami telah melakukan semua hal tersebut sejak awal berdiri,” katanya lagi.
Sebelumnya, Investasiproperti.id pernah membahas OXO Group Indonesia dan ONE Global Capital yang berencana bekerja sama membangun hotel di Bali.
Situs Investasiproperti.id selalu menyajikan konten yang menarik mengenai proyek properti terbaru dari pengembang nasional.