Colliers Indonesia mengatakan pasokan ruang ritel di Surabaya tidak bertambah, tetapi okupansi naik dan harga sewa stagnan.
Menurut data, sepanjang triwulan 2 2023, tidak ada penambahan ruang ritel di ibu kota Provinsi Jawa Timur ini.
Bahkan, proyeksinya tidak akan ada pasok baru pusat perbelanjaan di Surabaya hingga akhir tahun 2023 ini.
Situs Investasi Properti mengolah, merangkum, dan mengutip data yang didapatkan dari Colliers Indonesia.
Saat ini, ruang ritel di kota ini tertahan di angka 1,24 juta meter persegi dan baru bertambah pada 2024 dan 2025.
Proyeksinya tambahan pasokan mal akan terkonsentrasi pada area Surabaya Timur dan Surabaya Barat saja.
Hal ini terjadi lantaran kedua daerah yang paling memungkinkan untuk pengembangan mal, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan proyek berskala besar.
Dua pusat perbelanjaan yaitu Samanea – Capital Square dan Pakuwon City Mall – East Coast Centre 3 direncanakan beroperasi pada 2024.
Sementara, dua mal lainnya yaitu Lagoon Avenue Dharmahusada dan Citraland CBD Mall beroperasi pada 2025 mendatang.
Pasokan Ruang Ritel di Surabaya Tidak Bertambah, Bagaimana dengan Tingkat Hunian dan Tarif Sewa?
Menurut data yang sama, rata-rata okupansi atau tingkat hunian pada triwulan 2 2023 naik menjadi 72,1%, angka ini naik sekitar 2% pada kurun waktu yang sama pada 2022.
Tingkat kunjungan masyarakat Surabaya ke pusat perbelanjaan mulai pulih, terutama lantaran masa libur sekolah dan libur keagamaan.
Selain itu, penyewa utama atau anchor tenant seperti Atmos, ritel pakaian skala dunia sudah mulai masuk ke kota ini.
Tidak ketinggalan, sejumlah perusahaan besar seperti IKEA, perusahaan ritel perabot rumah tangga asal Swedia dan Decathlon, ritel pakaian olahraga juga sudah mulai ekspansi ke Surabaya.
Lantas bagaimana biaya sewa dan biaya pemeliharaan? Ternyata, rata-rata tarif sewa masih relatif lebih rendah 7-8% dibandingkan sebelum masa pandemi Covid-19.
Colliers Indonesia mengatakan membaiknya kunjungan orang dan meningkatnya transaksi belanja diharapkan menjadi bahan evaluasi dan katalis bagi pemilik mal.
Pemilik dan pengelola pusat perbelanjaan diharapkan bisa melakukan penyesuaian tarif sewa dan biaya pemeliharaan (service charge) yang belum mengalami pertumbuhan sejak pandemi.
Saat ini, rata-rata tarif sewa mal di Surabaya pada semester 1 2023 adalah Rp445.422, sedangkan service charge sebesar Rp140.739. Semua biaya untuk per meter persegi.
Situs Investasi Properti selalu menyajikan konten terkini mengenai dunia properti mulai dari pusat perbelanjaan, rumah, hotel, hingga kawasan industri.