Situs Rumah123 jelaskan pergerakan harga hunian bekas di beberapa kawasan pada 2024. Intip sejumlah insight menariknya.
Rumah123 Flash Report edisi Januari 2025 mengungkapkan sepanjang tahun 2024, pertumbuhan Indeks Harga Rumah Seken mengalami perlambatan dibandingkan dengan tahun 2023.
Secara keseluruhan, pertumbuhan selama tahun 2024 berada pada kisaran 0,5% hingga 2,7%, dengan pertumbuhan terendah tercatat pada bulan April dan tertinggi pada bulan Januari.
“Penurunan ini mengindikasikan adanya pelemahan minat permintaan di penghujung tahun, sebuah pola yang bisa terjadi dalam siklus pasar properti seiring orientasi masyarakat yang berfokus pada liburan dan peringatan momen Natal dan Tahun Baru,” ujar Head of Research Rumah123 Marisa Jaya seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima oleh Investasiproperti.id.
“Pergantian tahun kerap menjadi momentum bagi pasar properti untuk kembali tumbuh, dengan prospek transaksi yang lebih aktif mulai periode kuartal I sampai kuartal III tahun 2025,” lanjutnya.
“Bagi pelaku pasar, dinamika ini diharapkan menjadi pengingat pentingnya strategi yang adaptif untuk tetap relevan dalam menghadapi perubahan tren kebutuhan properti di kalangan masyarakat,” katanya lagi.
Kota dengan Harga Hunian Bekas yang Mengalami Kenaikan dan Penurunan
Di sisi lain, terdapat tujuh kota yang mengalami pergerakan harga rumah seken secara fluktuatif sepanjang tahun 2024, yaitu:
1. Makassar, Sulawesi Selatan
Kisaran pertumbuhan -5,4% hingga 13,4% (terendah bulan Mei, tertinggi bulan September)
2. Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta
Kisaran pertumbuhan -8,6% hingga 10,8% (terendah bulan Maret, tertinggi bulan November)
3. Medan, Sumatra Utara
Kisaran pertumbuhan -1,8% hingga 5,2% (terendah bulan Maret, tertinggi bulan Februari)
4. Surabaya, Jawa Timur
Kisaran pertumbuhan -1,2% hingga 3,1% (terendah bulan April, tertinggi bulan Januari)
5. Bekasi, Jawa Barat
Kisaran pertumbuhan -0,7% hingga 2,8% (terendah bulan November, tertinggi bulan Januari)
6. Jakarta, Daerah Khusus Jakarta
Kisaran pertumbuhan -0,3% hingga 1,4% (terendah bulan Desember, tertinggi bulan Februari)
7. Bandung, Jawa Barat
Kisaran pertumbuhan -1,5% hingga 1,4% (terendah bulan April, tertinggi bulan Januari)
Laman Properti Rumah123 Jelaskan Pergerakan Harga Hunian Bekas di Beberapa Kawasan Pada 2024
Yogyakarta yang juga ibu kota Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ini mencatatkan tren menarik dalam pergerakan harga rumah seken.
Secara bulanan, pertumbuhan harga di kota ini tumbuh sebesar 0,6%, dan secara tahunan melonjak hingga 9,7% dibandingkan tahun 2023.
Namun, jika dibandingkan dengan 2022, pertumbuhannya pada tahun 2024 sekitar 2,6%. Tren ini menggambarkan pemulihan setelah sempat mengalami penurunan signifikan pada akhir 2023.
Sejak awal 2024, indeks harga rumah seken di Yogyakarta bangkit, mengembalikan stabilitas harga ke level positif dalam beberapa bulan pada penghujung tahun.
Sementara di kawasan lain, seperti Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok,Tangerang, dan Bekasi) mengalami dinamika yang beragam dalam pergerakan harga rumah seken.
Secara bulanan, seluruh kota di Jabodetabek mencatatkan penurunan harga dibandingkan kota-kota lainnya.
Namun, secara tahunan hingga Desember 2024, terlihat kenaikan harga dengan Bogor memimpin, sebesar 3,3% diikuti Tangerang yang tumbuh 2,1%, dan Depok 1,9%.
Di Pulau Jawa, hanya Yogyakarta yang mengalami kenaikan harga secara bulanan dengan kenaikan tipis sebesar 0,6%.
Sementara, secara tahunan dibandingkan Desember 2023, kota-kota besar selain Yogyakarta, juga mencatatkan kenaikan harga, seperti Semarang (3,6%), Surakarta (2,1%), dan Bandung (0,4%).
Harga Hunian Bekas di Sejumlah Kota di Luar Pulau Jawa
Di luar Pulau Jawa, Medan dan Denpasar mencatatkan kenaikan harga bulanan masing-masing sebesar 0,1% dan 0,4%.
Untuk pertumbuhan tahunan pada akhir 2024, Medan mencatatkan kenaikan 2,2%, Denpasar 9,5%, dan Makassar menunjukkan kenaikan tipis sebesar 0,3%.
Dari segi pertumbuhan selisih Indeks Harga Rumah Seken tahunan yang melampaui laju inflasi, per Desember 2024, Yogyakarta berada di puncak dengan pertumbuhan selisih sebesar 8%.
Denpasar menyusul dengan 6,8%, diikuti Semarang 1,9%, Bogor 1,5%, Medan 1%, Surakarta 0,6%, dan Tangerang 0,3%.
Sebaliknya, beberapa kota menunjukkan perlambatan pertumbuhan Indeks Harga Rumah Seken tahunan di bawah inflasi.
Surabaya dan Bekasi mencatat perlambatan masing-masing sebesar (-1,9%), diikuti Jakarta (-1,8%), Bandung (-1,2%), dan Makassar (-0,9%).
Sebelumnya, ada konten yang membahas mengenai inovasi yang selalu dihadirkan oleh Rumah123 sebagai salah satu marketplace properti.
Situs Investasiproperti.id selalu menyuguhkan konten yang menarik mengenai pembahasan mendalam mengenai harga rumah oleh proptech ternama.