Konsultan properti JLL Indonesia memprediksi kalau sejumlah sektor industri properti di Indonesia ini akan terus tumbuh pada masa mendatang.
Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, nomor 4 setelah China, India, dan Amerika Serikat.
Menurut data Bank Dunia dan Kementerian Dalam Negeri, jumlah penduduk Indonesia sudah mencapai 277 juta orang lebih.
Jumlah penduduk yang banyak dan pertumbuhan populasi tentunya terkait dengan potensi ekonomi yang besar.
Tidak heran, kalau pemodal asing melirik negara ini untuk menjadi tempat menanamkan modal termasuk investasi properti.
“Kami masih terus melihat ketertarikan mengenai peluang-peluang untuk berinvestasi di Indonesia dari para investor lokal dan asing,” ujar Country Head JLL Indonesia James Allan seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima oleh Investasi Properti.
“Indonesia memiliki beberapa keuntungan antara lain tingkat pertumbuhan populasi dan banyaknya potensi ekonomi,” lanjutnya.
“Seperti yang kami pantau, pergudangan modern, lahan industri, pusat data (data centre), dan rumah tapak masih menjadi sektor yang paling diminati,” katanya lagi.
Sektor Industri Properti di Indonesia Tumbuh Karena Permintaan yang Besar
Menurut data yang dilansir oleh JLL Indonesia, pasokan pergudangan modern pada 2023 tercatat mencapai 208 ribu m2.
Saat ini, jumlah modern warehouse yang ada sudah mencapai 2,5 juta meter persegi dengan tingkat keterisian mencapai 88%.
Data yang sama menunjukkan kalau pasokan gudang modern mencapai 1 juta meter persegi hingga 2025 mendatang.
Pertumbuhan lahan industri terutama di kawasan penyangga Jakarta memang pesat jika dibandingkan di area Surabaya dan sekitarnya.
Ada ribuan hektare lahan yang berada di Bekasi, Karawang, Serang, Tangerang, hingga Bogor dan Sukabumi.
Sementara untuk penyerapan lahan industri masih didominasi oleh data center atau pusat data yang mencapai 25%.
Sisanya dibagi antara industri manufaktur, otomotif, plastik, farmasi, logistik dan pergudangan modern, energi, tekstil, dan lainnya.
Pertumbuhan rumah tapak juga terpantau positif setelah sejumlah developer mengembangkan kota mandiri dan cluster baru di Tangerang, Banten dan Bogor, Jawa Barat.
Perusahaan pengembang menawarkan kurang lebih 2.800 unit hunian dengan berbagai tipe, persentase penjualan sudah mencapai 84%.
Sedangkan penjualan rumah tapak di kawasan Bekasi, Jawa Barat dan Tangerang, Banten juga terlihat masih bagus.
Kebetulan, kedua daerah ini mempunyai kota mandiri yang sudah ada sejak lama sehingga menarik perhatian konsumen.
Situs Investasi Properti selalu menghadirkan konten terkini mengenai dunia properti mulai dari rumah tapak, apartemen, hotel, kawasan industri, hingga logistik.