Konsultan Colliers Indonesia menjelaskan penyebab kenaikan tingkat hunian ritel di Surabaya. Proyeksinya ada potensi yang baik.
Aktivitas sewa menyewa ruang ritel di ibu kota Provinsi Jawa Timur tetap berjalan dan mulai menggeliat pasca pandemi Covid-19.
Menurut proyeksi data, kota terbesar kedua di Indonesia dalam jumlah penduduk ini tidak akan mendapatkan tambahan ruang ritel hingga akhir tahun 2023.
Namun, Kota Surabaya akan memperoleh tambahan pasokan ruang ritel yang mencapai lebih dari 92 ribu meter persegi dalam dua tahun mendatang.
Setidaknya, ada empat pusat perbelanjaan baru yang beroperasi yang tersebar di Surabaya Selatan, Surabaya Timur, dan Surabaya Barat.
Situs Investasiproperti.id mengolah, merangkum, dan mengutip data yang didapatkan dari konsultan properti Colliers Indonesia.
Head of Research Colliers Indonesia Ferry Salanto mengatakan aktivitas sewa menyewa berasal dari sejumlah anchor tenant yang baru masuk ke Surabaya.
Beberapa di antaranya adalah perusahaan peralatan rumah tangga dan interior, kecantikan dan kesehatan, serta peralatan olahraga.
Penyebab Kenaikan Tingkat Hunian Ritel di Surabaya, Jawa Timur
Berdasarkan data dari Colliers Indonesia, banyak hal yang menyebabkan tingkat hunian atau okupansi ruang ritel di Surabaya mulai naik.
Perbandingan kenaikannya berdasarkan semester 1 dan 2 tahun 2022 dengan semester 1 2023. Tentunya masih ada ruang untuk bertambah.
Okupansi mal di Surabaya Pusat naik dari 83,5% ke 87,1%. Tingkat hunian pusat perbelanjaan di Surabaya Utara turun dari 40,6 ke 38,4%.
Sementara tingkat hunian ruang ritel di Surabaya Timur naik dari 69,6% ke 70,1%. Okupansi mal di Surabaya Barat naik dari 73,9% ke 79,3%.
Begitu juga dengan tingkat hunian pusat perbelanjaan di Surabaya Selatan yang mengalami kenaikan dari 54,2% ke 56,3%.
Colliers Indonesia mengungkapkan adanya evolusi pada komposisi penyewa yang diperoleh melalui pembagian ruang yang luas menjadi toko-toko.
Hal ini menjadi potensi yang diperkirakan bisa dikembangkan lagi pada masa mendatang untuk menarik perhatian penyewa utama.
Sejumlah penyewa utama dan toko-toko kecil inilah yang membantu menaikkan tingkat hunian pusat perbelanjaan di Surabaya.
Colliers Indonesia juga mencatat kalau sejumlah perusahaan ritel besar juga sudah membuka toko atau gerai di Surabaya seperti IKEA, Decathlon, hingga Atmos.
Semua ini turut membantu dalam menaikkan tingkat hunian mal di Surabaya. Bahkan, ada kemungkinan ada kenaikan dalam semester 2 2023.
Situs Investasiproperti.id selalu menyajikan konten terkini mengenai dunia properti seperti bisnis ritel, pergudangan modern, hingga kawasan industri.