Pelabuhan Patimban akan menjadi pelabuhan terbesar di Indonesia, seperti apa potensi investasi properti di kawasan Pantai Utara Jawa.
Pemerintahan Presiden Joko Widodo selama dua periode (2014-2019) dan (2019-2024) membangun banyak infrastruktur.
Salah satunya adalah Pelabuhan Patimban yang berada di Patimban, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat.
Sebelumnya, pada era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014), ada rencana membangun Pelabuhan Cilamaya di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Namun, rencana pembangunan itu dibatalkan pada 2015 lantaran ada produksi migas di blok ONWJ (Offshore North West Java) milik Pertamina.
Pemerintah sudah merencanakan membangun pelabuhan baru di antara dua kabupaten yaitu Karawang dan Indramayu, hingga akhirnya terpilih Patimban.
Area ini lebih dekat dibandingkan Pelabuhan Cirebon, apalagi Patimban relatif lebih dekat dengan kawasan industri di Karawang.
Mungkin banyak yang bertanya apa tujuan pembangunan Pelabuhan Patimban yang menjadi pelabuhan besar di Indonesia?
Situs Investasiproperti.id mengutip pernyataan dari laman Kementerian Perhubungan, pelabuhan merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN).
Tujuan pembangunan pelabuhan ini adalah mengurangi biaya logistik dengan mendekatkan pusat produksi dengan pelabuhan.
Selain itu, untuk memperkuat ketahanan ekonomi dan mengurangi tingkat kepadatan lalu lintas di Jakarta dengan pembagian arus lalu lintas kendaraan.
Tidak ketinggalan, sebagai negara kepulauan, pembangunan pelabuhan di Indonesia menjadi infrastruktur penunjang utama bagi moda transportasi laut dalam melayani mobilitas barang dan orang di nusantara.
Profil Pelabuhan Patimban
Pelabuhan ini dibangun di atas lahan seluas 300 hektare dengan kapasitas untuk 2,74 juta TEU (twenty-foot equivalent unit).
TEU merupakan satuan kapasitas kargo, digunakan untuk kapal peti kemas dan terminal peti kemas. Ukuran kaki bisa dikonversikan ke meter.
Laman berita online Tempo.co melansir bahwa total biaya pembangunan pelabuhan ini mencapai Rp43,22 triliun.
Komposisinya adalah 79 persen dana berasal dari pinjaman Pemerintah Jepang, 10 persen dari APBN, dan 11 persen dari badan usaha pemegang konsesi.
Presiden Jokowi meresmikan pelabuhan ini secara virtual di Istana Presiden Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat pada 20 Desember 2020.
Untuk fase pertama, pelabuhan ini siap melayani 3,75 juta peti kemas, lantas bisa bertambah hingga 7 juta peti kemas pada tahap ketiga.
Rencananya, pemerintah akan melakukan sinergi antara pelabuhan ini dengan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Kedua pelabuhan besar ini akan terhubung dengan jalan tol dan jalur kereta api yang rencananya selesai pada 2027.
Nantinya, kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP Patimban) Kelas II yang akan mengelola pelabuhan ini.
Potensi Investasi Properti di Kawasan Bisnis dan Industri
Kawasan bisnis dan industri menjadi salah satu area potensial untuk investasi properti mulai dari residensial atau komersial.
Biasanya, banyak pendatang dari daerah lain yang datang dan membutuhkan tempat tinggal sementara seperti rumah kos atau kontrakan.
Begitu juga dengan kebutuhan properti komersial seperti toko, kios, ruko (rumah toko), hingga rukan (rumah kantor).
Pastinya, pengembangan kawasan pelabuhan ini ikut serta dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi kawasan.
Biasanya, kawasan industri tidak hanya memiliki pabrik, area kantor, tetapi juga logistik seperti pergudangan modern.
“Pengembangan kawasan industri di Patimban diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi pada wilayah tersebut dan mengkapitalisasi ekonomi Indonesia yang berkembang pesat,” ujar Head of Industrial and Logistics Services Colliers Indonesia, Rivan Munansa seperti dikutip rilis.
Insight tersebut terdapat dalam Market Insights – Investing in the Future: The Advantages of Setting up Industrial Estates in the Port of Patimban.
“Hal ini dapat menjadi momentum dan peluang yang baik bagi investor lokal maupun asing untuk mengakuisisi tanah dikarenakan harga masih cukup kompetitif,” lanjut Rivan.
Saat ini, sudah ada beberapa kawasan industri di Subang yaitu Taifa Industrial Estate dan Subang Smartpolitan.
Pertumbuhan kawasan ini diproyeksikan akan pesat, apalagi kalau Tol JORR 2 (bagian Marunda-Cibitung-Jagorawi-Cijago) dan ruas Tol Jakarta-Cikampek 2 mulai beroperasi.
Pemerintah juga mulai membangun Tol Patimban yang nantinya terhubung dengan Tol Cikopo-Palimanan.
Bagi para investor yang ingin melirik kawasan industri dan bisnis, saatnya melirik area sekitar Pelabuhan Patimban yang prospektif.
Sebelumnya, Investasiproperti.id sempat membahas Pelabuhan Merak, salah satu pelabuhan penyeberangan di Cilegon, Banten.
Ada juga ulasan mengenai Pelabuhan Bakauheni, pelabuhan penyeberangan tersibuk di Indonesia yang berada di Provinsi Lampung.
Situs Investasiproperti.id selalu menghadirkan artikel yang lengkap mengenai panduan dan rekomendasi kawasan untuk end user dan investor.