Yuk, simak sejumlah alasan tinggal di Lamongan, sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang dekat dengan Gresik dan Surabaya.
Kenapa disebut Lamongan? Ternyata, ada sejarahnya yaitu dari pemuda bernama Hadi yang mendapatkan pangkat Rangga menjadi Hadi Rangga.
Masyarakat memberikan nama kepadanya yaitu Mbah Lamong, ia menjadi adipati pertama Kadipaten Lamongan dengan gelar Tumenggung Surajaya.
Mbah Lamong merupakan salah satu santri kesayangan Sunan Giri II, salah satu penyebar ajaran agama Islam pada 1500-an.
Itulah sedikit kisah sejarah kabupaten yang masuk ke dalam kawasan metropolitan Gerbangkertosusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo).
Saat ini, Lamongan berkembang menjadi kabupaten yang terdiri dari 27 kecamatan, 12 kelurahan, dan 462 desa.
Situs Investasiproperti.id akan membahas sejumlah kelebihan dan keunggulan menetap di kabupaten di Pantai Utara Jawa ini.
Investasiproperti.id mengutip dari berbagai sumber termasuk media online dan berbincang dengan mereka yang berasal dari kawasan ini.
Keunggulan Tinggal di Lamongan, Jawa Timur
1. Kehidupan yang Tenang
Wilayah seluas 1,8 km2 ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 1,3 juta pada 2023 menurut data BPS Kabupaten Lamongan, tentunya tidak sepadat Jakarta dan Kota Surabaya.
Suasana kehidupan di wilayah yang bukan kota besar tentunya tidak seperti di area metropolitan, hidup jauh lebih tenang.
2. Jalanan yang Tidak Macet
Lantaran bukan kota besar, Lamongan praktis tidak macet kalau dibandingkan dengan Jakarta, Surabaya, atau Kota Medan.
Biasanya, hanya jalan provinsi yang mengalami kemacetan lantaran dilewati bus besar atau truk bermuatan besar.
3. Masyarakat yang Religius
Menurut laman Pesantrenterbaik.com, ada 159 pesantren di Lamongan dengan jumlah santri sebanyak 66.852 orang pada 2023.
Tidak heran kalau kehidupan masyarakat kabupaten ini memang religius, seperti halnya Gresik atau Kota Kudus yang dikenal sebagai kota santri.
4. Bagian dari Gerbang Kertosusila
Kalau ada yang bertanya Lamongan dekat kota apa atau daerah mana? Tentunya, kawasan ini dekat dengan Kota Gresik dan Surabaya.
Lamongan menjadi bagian Gerbangkertosusila, metropolitan terbesar kedua di Indonesia setelah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi).
5. Berbatasan Langsung dengan Kawasan Industri di Gresik
Kabupaten ini berbatasan langsung dengan Gresik dan terbilang masih dekat dengan ibu kota provinsi Jawa Timur, Surabaya. Gresik memiliki kawasan industri dan pergudangan modern.
Banyak orang yang tinggal di Lamongan bekerja di Gresik atau malah di Surabaya, kebetulan ada ruas tol yang menghubungkan kawasan ini.
6. Kota Soto
Lamongan terkenal dengan apa? Tentu saja dengan kuliner khasnya yaitu soto yang terkenal ke seluruh Indonesia. Siapa sih yang belum pernah menikmati soto lamonga?
Kamu pasti pernah menyambangi warung pinggir jalan yang menjual soto, pecel ayam, dan pecel lele. Warung seperti ini mudah ditemukan terutama di Jabodetabek.
7. Pilihan Kuliner yang Banyak
Selain soto, Lamongan memiliki kuliner khas lainnya seperti nasi boranan, tahu campur, bandeng colo, pecel, dan masih banyak lagi.
Bagi penggemar kuliner khas tradisional, pastinya kamu bakal betah tinggal di kabupaten ini lantaran pilihan makanan banyak.
8. Penghasil Ikan Terbesar di Jawa Timur
Jumlah desa di Lamongan mencapai 462, beberapa berada di garis pantai sepanjang 47 km Pantai Utara Jawa.
Lamongan menjadi daerah penghasil ikan terbesar di Jawa Timur, bisa menjadi pilihan bagi kamu yang ingin memiliki usaha olahan boga bahari.
9. UMK yang Lumayan Bagus
Profil Kabupaten Lamongan yang tidak memiliki kawasan industri, ternyata Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) masih terbilang lumayan yaitu Rp2,7 juta per bulan.
Kalau ingin mendapatkan penghasilan yang lebih baik, kamu bisa bekerja di kawasan industri Gresik dengan UMK sebesar Rp4,5 juta pada 2023.
10. Biaya Hidup yang Rendah
Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada 2021 menyatakan kalau biaya hidup di Lamongan hanya sekitar Rp1 juta per orang per bulan.
Jika bekerja di Gresik atau Surabaya, maka kamu menikmati penghasilan besar dengan biaya hidup yang rendah.
11. Harga Hunian Relatif Lebih Murah dari Surabaya
Menurut beberapa situs properti, harga rumah di kabupaten ini terbilang murah, rumah tipe 30 berharga Rp220 jutaan.
Lantaran bukan daerah industri atau bisnis, biasanya harga rumah lebih rendah dibandingkan Surabaya atau Gresik.
12. Daerah Tujuan Wisata yang Beragam
Pilihan berwisata di Lamongan lengkap mulai dari wisata alam seperti pantai, gua, dan waduk, apalagi daerah ini berada di tepi laut.
Opsi lainnya adalah wisata sejarah dan religi seperti makam Sunan Drajat, makam Sunan Sendang Duwur, dan masih banyak lagi.
13. Fasilitas Umum yang Lumayan Lengkap
Kawasan ini memiliki fasilitas lengkap mulai dari taman, pasar, sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit, hingga pusat perbelanjaan.
Mayoritas perguruan tinggi di kawasan ini memang berbasis agama, apalagi ada banyak pondok pesantren.
14. Infrastruktur yang Bagus
Kabupaten ini terkoneksi dengan kereta api jarak dan bus antarkota yang menghubungkan dengan Surabaya dan kota lain.
Selain itu, ada akses tol yang termasuk ke dalam Tol Trans Jawa sehingga memudahkan mobilitas barang dan orang.
Wah, banyak juga ya kelebihan dan keunggulan tinggal di Lamongan, bisa menjadi alasan untuk pindah secepatnya.
Sebelumnya, Investasiproperti.id pernah membahas menetap di kawasan penyangga Jakarta yaitu tinggal di Kota Tangerang.
Tidak ketinggalan, ada ulasan mengenai tinggal di Cirebon, kota tepi pantai yang berada di jalur Pantai Utara Jawa. Kota ini punya banyak kelebihan untuk menetap.
Situs Investasiproperti.id selalu menyuguhkan panduan dan rekomendasi kawasan untuk tempat tinggal bagi end user.